Raih Juara 5 MTQ ke-42 Riau 2024, Ini Harapan Bupati Pelalawan
Pemkab Rohil Gandeng PT Asuransi Jiwa Taspen untuk Perlindungan ASN
Perkenalkan Wisata Unggulan, Kelantan Malaysia Gelar B2B Bersama Travel Agent di Pekanbaru
Guru dan Murid di Inhu Berkolaborasi dalam Inovasi Pendidikan
Penetapan NIP PPPK Pemprov Riau 2023 Sudah 90 Persen
Pekanbaru Juara Umum MTQ XLII Riau 2024, Ini Harapan Pj Wako
Pajero Sport Jadi Simbol Kesuksesan Bisnis MLM, Memang Berapa Harganya?
Raker APTISI Riau 2024, Dorong Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi Swasta
Ada Ragam Menu Lezat, Kopi Boi Gelar Nobar Piala Asia U-23 2024 Indonesia vs Uzbekistan
Dulu Alfedri, Kini Mantan Bupati Arwin AS Pindah Hati ke Dr Afni untuk Pilkada Siak
Dari Serangan Anjing Sampai Dikencingi,Laporan UNRWA Soal Metode Penyiksaan Israel Sampai ke PBB
Kamis, 07 Maret 2024 - 05:57:51 WIB
Seorang perempuan tahanan Palestina ditutup matanya dan diikat tangannya oleh tentara Israel. UNRWA memperkirakan lebih dari 4,000 warga Palestina ditangkap di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
GAZA - Sebuah laporan dari lembaga PBB yang mengurusi masalah pengungsi Palestina, UNRWA, dilaporkan sudah sampai ke tangan PBB.
Laporan yang diedarkan secara internal di PBB itu dilaporkan mendokumentasikan kesaksian dari tahanan Palestina yang dibebaskan termasuk pemukulan fisik, serangan anjing, dan penyerangan seksual secara luas.
Laporan itu menggambarkan pelecehan secara luas terhadap tahanan Palestina terjadi di pusat-pusat penahanan Israel.
"Jenis-jenis penyiksaan terhadap tahanan Palestina oleh otoritas Israel termasuk pemukulan, serangan anjing, dan pelecehan seksual telah beredar di PBB," menurut surat kabar Inggris The Guardian.
Laporan tersebut, yang dilihat oleh surat kabar tersebut, disusun oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Palestina (UNRWA) dan menjelaskan, “sebagian besar didasarkan pada wawancara terhadap tahanan Palestina yang dibebaskan di titik penyeberangan Kerem Shalom sejak bulan Desember, ketika staf UNRWA berada di sana. untuk memberikan dukungan kemanusiaan.”
Dinyatakan, lebih dari 1.000 tahanan telah dibebaskan sejak bulan Desember, namun diperkirakan lebih dari 4.000 pria, wanita, dan anak-anak telah ditahan di Gaza sejak 7 Oktober.
"Laporan UNRWA mengatakan kalau para pegawainya telah ditahan, sebagian besar saat melakukan pekerjaan bantuan, menjadi sasaran pelecehan dan berada di bawah tekanan untuk menjelek-jelekkan badan tersebut," menurut The Guardian.
Pasukan Israel, dilaporkan “melakukan pemukulan dan penganiayaan serta ancaman lainnya, berusaha mendapatkan informasi operasional dan memaksa pengakuan.”
"Laporan tersebut juga menyebutkan kalau di antara 1.002 tahanan yang dibebaskan sejak Desember di penyeberangan Kerem Shalom, terdapat 29 anak-anak berusia enam tahun, 80 perempuan, dan 21 staf UNRWA. Beberapa dari mereka menderita Alzheimer atau pasien kanker," tambah surat kabar itu.
Tahanan Dikencingi Selain itu, laporan tersebut menyebutkan kalau metode penganiayaan “termasuk pemukulan fisik, pemaksaan posisi stres dalam jangka waktu lama, ancaman kekerasan terhadap tahanan dan keluarga mereka, serangan anjing, penghinaan terhadap martabat seseorang.
Aksi-aksi pelecehan dan penghinaan martabat manusia seperti disuruh bertindak seperti binatang, atau dikencingi, penggunaan musik dan suara keras, perampasan air, makanan, tidur dan toilet, pengingkaran hak untuk menjalankan agama mereka (untuk berdoa) dan penggunaan borgol yang terkunci rapat dalam waktu lama yang menyebabkan luka terbuka dan gesekan cedera, juga dilakukan Israel ke tahanan Palestina.
Laporan tersebut lebih lanjut menyatakan, pemukulan tersebut “termasuk trauma benda tumpul pada kepala, bahu, ginjal, leher, punggung dan kaki dengan batang logam dan popor senjata dan sepatu bot, dalam beberapa kasus mengakibatkan patah tulang rusuk, bahu terpisah dan cedera yang berkepanjangan.”
Beberapa warga Palestina melaporkan bahwa ketika “berada di luar lokasi”, mereka “dipaksa masuk ke dalam kandang dan diserang oleh anjing, dan beberapa orang termasuk seorang anak menunjukkan luka gigitan anjing saat dilepaskan.”
Tuduhan dalam laporan tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen namun konsisten dengan laporan yang diberikan kepada The Guardian, dan dikumpulkan oleh organisasi hak asasi manusia.
Mata Ditutup, Badan Diraba-raba The Guardian lebih lanjut menyatakan bahwa laporan tersebut mencakup tuduhan pelecehan seksual secara luas terhadap hampir semua tahanan.
Tahanan perempuan melaporkan mereka diraba-raba sambil ditutup matanya, dan beberapa tahanan laki-laki mengatakan mereka dipukuli di bagian alat kelamin, kata surat kabar itu.
Tahanan lainnya “dilaporkan disuruh duduk di alat pemeriksa listrik, sehingga menyebabkan luka bakar di anusnya, bekas luka tersebut masih terlihat beberapa minggu kemudian,” kata laporan UNRWA.
Tahanan tersebut dilaporkan mengindikasikan bahwa tawanan Palestina lainnya “juga menderita perlakuan yang sama dan meninggal akibat luka yang terinfeksi.”
The Guardian menyebut militer Israel membantah tuduhan yang dimuat dalam laporan tersebut, seperti yang dilansir dari tribunnews. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)