SIAK - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau melakukan seremoni penyerahan surat suara Pemilu 2024 kepada KPU kabupaten/kota se-Riau, Sabtu (6/1/2024).

Pelaksanaan serah terima ini berlangsung di Pelabuhan Pelindo Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak yang dihadiri berbagai pihak, termasuk Kapolres Siak, AKBP Asep Sujarwadi SIK MSI yang mewakili Polda Riau.

Dalam kesempatan itu, Kapolres Siak menegaskan, momen ini menunjukkan kesiapan petugas keamanan, terutama dari Polda Riau.

"Dalam giat serah terima surat suara ini, kami dari pihak kepolisian telah menyiapkan ratusan personel gabungan untuk mengamankan dan mengawal surat suara ini," ungkap Asep Sujarwadi.

Pengamanan pengiriman surat suara melibatkan berbagai wilayah di Provinsi Riau, seperti Kota Pekanbaru, Kabupaten Inhil, Inhu, Rohil, Rohul, Kampar, Bengkalis dan Siak.

Pengiriman dilakukan selama dua hari, dari tanggal 6-7 Januari 2024, dengan fokus pada 20 kontainer pertama yang bersandar di Pelabuhan Pelindo Perawang.

Asep Sujarwadi menegaskan tanggungjawab kepolisian dalam pengamanan dan pengawalan surat suara sebagai moment bersejarah.

"Walaupun bukan kali ini saja kami melaksanakan tugas ini, tapi ini adalah momen yang sangat bersejarah karena surat suara merupakan wadah dalam menyalurkan aspirasi masyarakat untuk pesta demokrasi yang aman dan damai," pungkasnya.(rilis)

BERITA LAINNYA
Selain Kasus Perjalanan Dinas Fiktif, Terungkap Temuan Tunjangan Rumah Dinas Pimpinan DPRD Riau Daftar 45 Anggota DPRD Kampar Riau Periode 2024-2029, Ada Wajah Lama dan Wajah Baru Ini Dia Merek Mobil Terlaris di Indonesia April 2024 Pantau Harimau Sumatera, BBKSDA Riau Pasang Lima Kamera Trap Kejagung Tetapkan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Korupsi Gula		12 Hotspot Menyala di Sumatera, Ada Riau? Pj Gubri Imbau Pihak Sekolah Tangguhkan Studi Tur ke Luar Daerah KPU Pekanbaru Gelar Pleno Penetapan Pengganti Anggota DPRD Pekanbaru Terpilih yang Mangkat Tito Perintahkan Pj Kepala Daerah Mundur Jika Maju di Pilkada 2024 Kadisdik Riau Dicopot usai Jadi Tersangka Korupsi Perjalanan Dinas Fiktif Rp 2,3 M