Kemenkes: Transmisi HIV dari Ibu ke Anak Ada Setiap Tahun di Indonesia
Sabtu, 02 Desember 2023 - 06:11:44 WIB
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan transmisi Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dari ibu ke anak ada setiap tahun.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan bahwa kasus anak dengan HIV berusia di bawah 4 tahun memiliki jumlah 1,9 persen.
"Ini menandakan bahwa transmisi (HIV) dari ibu ke anaknya ini masih terjadi di Indonesia," kata Imran, seperti yang dikutip dari Antara pada Kamis (30/11/2023).
Kemenkes mencatat ada sebanyak 910 kasus HIV pada anak dengan usia di bawah empat tahun pada 2019.
Ada beberapa makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil, seperti beberapa seafood yang mengandung merkuri tinggi.
Setelahnya secara berturut-turut data tersebut mencatat 617 kasus pada 2020, 501 kasus pada 2021, dan 639 kasus pada 2022.
Lalu, ada 557 kasus anak di bawah umur mengidap HIV tercatat pada Januari hingga September 2023.
"Berarti upaya kita untuk bisa memutuskan mata rantai penularan masih perlu kita giatkan lagi, karena kasihan anaknya kalau (ibunya) tidak melalukan pencegahan," ujarnya.
Untuk itu, Kemenkes telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi penularan HIV dari ibu ke anak, seperti pencegahan, surveilans, penanganan kasus, serta usaha promosi kesehatan.
Salah satu di antaranya, yaitu melalui skrining, di mana saat ini skrining HIV/AIDS bisa dilakukan secara mandiri.
Imran menjelaskan pihaknya tengah menggencarkan upaya skrining, termasuk skrining mandiri guna menjangkau populasi kunci yang pada saat ini tidak diidentifikasi dengan jelas.
"Kita buka akses pada masyarakat, sehingga mereka bisa cek sendiri status mereka masing-masing menggunakan skrining mandiri," terangnya.
Kemenkes juga melalukan upaya pelacakan HIV/AIDS terutama pada ibu hamil untuk dapat menanggulangi kasus anak dengan HIV/AIDS yang ditularkan melalui ibunya.
"Saat ini skrining HIV pada ibu hamil ada sekitar 60 persen kita lakukan, namun dari sekitar 60 persen, yang positif dan bisa kita menindaklanjuti itu jauh di bawah harapan," bebernya.
Sehingga, Imran mengatakan bahwa pihaknya perlu membuat berbagai upaya agar ibu hamil yang terdeteksi HIV bisa segera ditindaklanjuti.
"Karena kita memang melihat bahwa tantangan paling besar adalah kalau dites kemudian positif, dan dia (ibu dengan HIV) tidak merasa ada masalah itu akan susah dia menyampaikannya kepada keluarga," ungkapnya.
Tantang tersebut, ucap Imran, diperparah dengan berbagai macam tantangan lainnya, seperti infrastruktur yang kurang memadai, adanya stigma dan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV (ODHIV), serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS.
Untuk itu, ia mengajak seluruh pemangku kebijakan terkait, termasuk Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi dan praktisi, masyarakat, komunitas, swasta, serta media untuk dapat bersama-sama menanggulangi HIV/AIDS. seperti yang dilansir dari kompas. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :