Film Dokumenter Dirty Vote Hadir Jelang Pemilu 2024 dan Guncang Politik Indonesia, Ini Deretan Faktanya
BANDUNG - Pada Minggu (11/2/2024), film dokumenter berjudul 'Dirty Vote' dirilis di akun YouTube PSHK (Pusat Studi Hukum dan Kebijakan) Indonesia.
Dengan durasi 1 jam 57 menit, film ini mengungkap sistem kecurangan potensial dalam Pemilu 2024, menciptakan sensasi di tengah masa tenang.
Hingga Senin (12/2/2024) pukul 09.30 WIB, dilansir detik.com, video ini telah ditonton 2,5 juta kali, menciptakan buzz di berbagai platform media sosial.
Trending di platform X, film ini menjadi pembicaraan utama netizen, termasuk para influencer.
Berikut deretan fakta menarik tentang Film Dirty Vote:
1. Sutradara Berpengalaman:
Film ini disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono, mantan jurnalis yang kerap melakukan liputan investigasi.
Ini bukan kali pertama Dandhy menciptakan film kontroversial selama masa tenang pemilu, dengan 'Sexy Killers' pada 2019 yang mencapai 20 juta penonton.
2. Pakar Hukum Tata Negara Berbicara:
Film ini menampilkan tiga pakar hukum tata negara, Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.
Mereka mengungkap instrumen kekuasaan dan kecurangan dalam Pemilu, menjadikan film ini sebuah pengungkapan analisis hukum tata negara.
3. Trending di Media Sosial:
Film Dirty Vote masih menjadi trending topik di media sosial, mencapai lebih dari 450 ribu unggahan di platform X.
Tokoh publik memberikan apresiasi, namun ada pula kritik yang menyebutnya sebagai upaya menjatuhkan paslon tertentu.
4. Reaksi TKN Prabowo-Gibran:
Setelah rilisnya film, TKN Prabowo-Gibran menggelar jumpa pers menyatakan bahwa sebagian besar isi film bersifat fitnah.
Mereka menilai narasi dalam film tidak argumentatif dan tendensius.
5. Isi Film Dirty Vote:
Film ini memaparkan berbagai aspek kecurangan dalam Pemilu 2024, mulai dari ketidaknetralan pejabat publik hingga pelanggaran etik di lembaga-lembaga negara.
6. Kolaborator di Balik Film:
Di akhir film, terdapat daftar kolaborator termasuk Aliansi Jurnalis Independen, Greenpeace Indonesia, Indonesia Corruption Watch, dan sejumlah organisasi lainnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :