PEKANBARU - Ketua Komisi III DPRD Riau, Markarius Anwar menyatakan ada kekeliruan PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) dalam pengangkatan Yan Prana Jaya sebagai tenaga ahli komisaris perusahaan milik daerah itu.

Markarius mengungkapkan, hal itu diakui sendiri oleh pihak Biro Ekonomi Pemprov Riau dan PT PIR saat pertemuan dengan Komisi III DPRD Riau.

"Di dalam Permendagri atau aturan lainnya, tidak ada nomenklatur komisaris memiliki staf ahli. Tapi adanya komite audit dan komite lainnya. Itulah yang kita minta penjelasan dari biro ekonomi dan memang setelah kita bahas lebih lanjut, nomenklatur itu tidak ada," kata dia, Selasa (21/3/2023).

Tak hanya itu, Markarius juga mengungkapkan terdapat kecacatan administrasi dalam penandatangan Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang menunjuk Yan Prana Jaya sebagai staf ahli.

Dimana surat itu harusnya ditandatangani Direksi, tapi dalam hal ini justru ditandatangi Komisaris PT PIR yaitu Jonli.

"Ada kekeliruan mereka dalam membuat SPK dengan tenaga ahli yang langsung ditandatangani komisaris. Dalam aturan yang ada, komite audit dan komite lainnya SPK itu tidak ditandatangani komisaris melainkan direksi," jelasnya.

Melihat berbagai kesalahan yang dilakukan ini, Komisi III DPRD Riau meminta segera dilakukan perbaikan dan segala konsekuensi harus diterima Yan Prana, salah satunya dengan mengembalikan semua gaji yang telah dibayarkan kepadanya sebagai staf ahli PT PIR.

"Tentu konsekuensinya harus ditanggung termasuk pengembalian gaji dan lainnya sampai diterbitkan SPK baru. Selesaikan lah sesuai aturan," tutupnya.

Disinggung mengenai status Yan Prana Jaya sebagai mantan narapidana kasus korupsi dana harian di Kabupaten Siak, Markarius mengaku tidak ingin membahas hal tersebut.

"Ada memang tadi (dalam pertemuan) beberapa anggota (DPRD riau) mempertanyakan status beliau, tapi sebetulnya sulit dikatakan. Karena kalau memang ada kemampuan, ya apa salahnya," tutupnya.

Penulis: Rinai
Editor: Barkah

BERITA LAINNYA
RAPP Dukung PIN 2024 di Pelalawan, Targetkan 62.441 Dosis Vaksin Polio Dua Tokoh Riau Dipanggil Polda Riau Terkait Dugaan Ujaran Kebencian Sah Diresmikan, RCH Diharapkan Jadi Wadah Lahirnya Karya Insan Ekraf Riau Deretan Penawaran Astra Financial di GIIAS 2024 Samade Dorong UMKM Riau Olah Lidi Sawit Jadi Produk Bernilai Jual Tinggi		Jelang Akhir Pekan Hotspot di Riau Menurun, Tersisa 11 Titik Panas Pagi ini Tak Ada Hujan Hari ini, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Karhutla di Riau Rumah Dinas Pemprov Riau Dikuasai Mantan Pejabat Disita, Dipasang Spanduk 'Dibawah Supervisi KPK' Paparkan Potensi Gula Sagu, Dua Saudara Kandung Asal Kepulauan Meranti Raih Medali Emas Ajang WICO 2024 di Korea Selatan Upaya Penanganan Karhutla, BNPB Kirim Tambahan Heli Water Bombing ke Riau