BENGKALIS - Bupati Bengkalis, Kasmarni mengingatkan intervensi program penurunan stunting harus terus dilakukan. Walaupun capaian angka prevalensi stunting Kabupaten Bengkalis sudah rendah di bawah target nasional.
"Intervensi program dan kegiatan penurunan angka stunting harus tetap dijalankan secara berkelanjutan sampai ke kelompok terkecil di masyarakat yakni keluarga," ujar Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Bengkalis, Andris Wasono dalam Raker Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bengkalis, Selasa (21/03/2023).
Dikatakannya, pada akhir tahun 2022, stunting di Kabupaten Bengkalis terendah di Provinsi Riau. Semua ini tentunya berkat kerja keras, kerja cerdas dan kerja berkualitas semua pihak.
Ia berharap kinerja ini dapat terus ditingkatkan, agar ditahun 2024 bisa zero stunting, melalui berbagai upaya dan strategi dengan memperkuat peran TPPS Kecamatan dan Desa serta kelurahan.
"Upaya penanganan stunting ini harus kita laksanakan dan telah menjadi tanggungjawab semua pihak, karena jika kita tidak segera mengambil langkah antisipatif secara masif, terarah dan terukur, tentunya akan berdampak jangka panjang dan taruhannya terlalu besar bagi generasi masa depan," kata Andris.
Makanya, dalam penanganan stunting ini keterlibatan banyak pihak harus di perkuat. Artinya, pengentasan stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen kuat dari semua stakeholder, karena tanpa komitmen dan kemauan yang kuat untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting, maka upaya untuk mewujudkan Kabupaten Bengkalis Bermasa, juga akan menjadi sia-sia.
"Oleh karenanya, kepada semua pihak agar bisa membangun sinergi, baik itu masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, dunia kerja, perguruan tinggi, serta pihak-pihak lainnya untuk terus melakukan percepatan penurunan stunting secara konvergensi, agar kita tetap bisa membangun generasi masa depan, menjadi generasi yang unggul, berdaya saing dan berkualitas," harap Andris.
Adris menuturkan, Pemkab Bengkalis telah membuat beberapa program unggulan salah satunya bantuan keuangan khusus satu milyar, satu kecamatan, satu kelurahan dan satu desa, maka kepada Camat, Lurah dan Kepala Desa manfaatkan anggaran BKK tersebut secara baik dan tepat sasaran salah satunya untuk kegiatan penanganan stunting.
"Melalui forum koordinasi percepatan penurunan stunting ini, seluruh stakeholder nantinya dapat menyamakan persepsi, membuat rencana kerja serta rencana aksi yang lebih cepat, tepat, terarah dan terukur dalam upaya penurunan angka stunting di kabupaten bengkalis. Agar kedepannya, penurunan stunting di negeri junjungan terus menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik, bahkan sampai dengan bengkalis zero stunting," harap Andris.
Andris juga menegaskan Kepada seluruh perangkat daerah, tim percepatan penurunan stunting kabupaten, TPPS kecamatan, TPPS desa/kelurahan, sejak dini susun strategi dan sinergi agar semua lini bergerak cepat dalam melakukan penanganan penurunan stunting.
"Terimakasih kepada Forkopimda yang selama ini telah memberikan dukungan penuh dalam penanganan stunting di kabupaten bengkalis, wabil khusus buat pak Dandim dan ketua Persit Kodim 0303 bengkalis yang telah menjadi orangtua asuh anak stunting," tutup Andris.
Penulis: Zulkarnaen
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :