JAKARTA-Mesir berencana membuka kembali gerbang pariwisata untuk turis mancanegara pada 1 Juli 2020, namun membatasi durasi bermalam pendatang di kawasan resor Laut Merah dan Mediterania, seperti di Sharm El Sheikh, Dahab, dan Hurghada.
Dikutip dari Lonely Planet, dinukil CNN Indonesia, pada Kamis (25/6/2020), demi memikat turis mancanegara, pemerintah Mesir memberikan diskon untuk pengurusan visa turis hingga akhir Oktober tahun ini.
Wisatawan yang terbang dengan EgyptAir atau Air Cairo juga akan mendapatkan diskon 20 persen untuk tiket ke museum dan situs arkeologi.
Tempat penginapan di seluruh Mesir sudah mulai dibuka sejak awal bulan ini. Hotel yang dibuka telah mendapatkan sertifikasi kesehatan dan hanya boleh mengisi kapasitas maksimal 50 persen.
Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir juga mengumumkan bahwa delapan situs arkeologi akan dibuka kembali, termasuk Piramida Giza, Museum Mesir di Lapangan Tahrir di Kairo, kompleks kuil Karnak, dan Abu Simbel, yang telah ditutup sejak Maret.
Situs budaya lain akan secara bertahap dibuka kembali di kemudian hari. Pembukaan Museum Mesir Kuno juga diundur hingga tahun 2021.
Pariwisata menyumbang lebih dari 10 persen untuk perekonomian Mesir, yang menargetkan lonjakan kedatangan turis mancanegara pada tahun ini.
Saat ini ada penerbangan domestik baru yang menghubungkan kawasan resor dengan pusat arkelogi Mesir untuk pertama kalinya, yakni antara Sharm El Sheikh, Hurghada dan Luxor. Bandara baru juga telah dibuka di Giza.
Dari data Worldometers, Mesir telah mencatat 59.561 kasus virus corona hingga Kamis (25/6/2020), dengan 2.450 kasus kematian dan 15.935 kasus kesembuhan.
Namun, Kementerian Luar Negeri Inggris sebelumnya menyarankan untuk menunda perjalanan kurang penting ke seluruh kawasan Sinai di luar Sharm El Sheikh bahkan sebelum pandemi covid-19 melanda.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :