MADRID - Pemerintah Spanyol meminta maaf kepada masyarakat setelah menyemprot pantai dengan pemutih yang tujuannya melindungi anak-anak tertular virus Corona.
Dilansir dari Insider, Pantai Zahara de los Atunes telah disemprot dengan larutan pemutih yang dianggap dapat menjadi disinfektan untuk mencegah penularan Corona. Alih-alih mendapatkan dukungan masyarakat, aksi ini justru mendapat kecaman karena dapat merusak lingkungan.
Penyemprotan pantai sepanjang lebih dari 2 km menggunakan traktor itu, awalnya bertujuan untuk mensterilkan lokasi sebelum anak-anak bermain di sana usai masa lockdown usai. Tetapi pegiat lingkungan lokal menyebut aksi ini sebagai tindakan brutal bagi ekosistem Zahara de los Atunes.
Pegiat lingkungan Maria Dolores Iglesias mengatakan, ia melihat sendiri kerusakan pada pantai. "Ini membunuh semuanya yang ada di pantai, tak ada yang terlihat lagi, termasuk serangga,"ujar Iglesias.
"Pemutih digunakan sebagai disinfektan yang sangat kuat, masuk akal jika digunakan untuk mendisinfeksi jalanan dan aspal, tetapi di sini kerusakannya brutal," kata dia.
"Mereka telah menghancurkan ruang gundukan (dune) dan melanggar semua aturan. Ini merupakan penyimpangan, virus itu hidup pada manusia, bukan di pantai. Ini gila," katanya sebagaimana diwartakan BBC.
Lebih lanjut, Iglesias menjelaskan bahwa sebenarnya pantai memiliki mekanisme sendiri dalam membersihkan diri sehingga tidak perlu menyemprot pantai dengan pemutih, bahkan dengan tujuan untuk membunuh virus Corona.
"Mereka tidak memikirkan bahwa ini adalah lingkungan ekosistem yang hidup," ungkapnya dikutip detikcom.
Menanggapi hal itu, pejabat lokal, Agustin Conejo mengakui bahwa tindakan itu salah.
"Saya mengakui itu adalah kesalahan, itu dilakukan untuk tujuan yang baik," ucapnya.
Pemerintah Andalusia, tempat pantai itu berada, kini sedang memperimbangkan untuk mendenda otoritas lokal atas tindakan tersebut.
Saat ini Pemerintah Spanyol tengah bersiap untuk menyudahi masa lockdown di Negeri Matador itu. Kegiatan rencananya akan berlangsung normal pada akhir Juni. Jumlah kasus Corona di Spanyol sendiri termasuk yang tertinggi di dunia, dengan total korban meninggal berjumlah 23.800 orang.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :