SIAK - Warga Kampung Lalang, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak,Juanda merupakan salah satu perternak madu yang dibilang cukup sukses. Kesuksesan dan keberhasilannya tidak luput dari rasa penasarannya, tekad dan adanya dukungan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
RAPP sangat peduli dengan para pengusaha kecil dan masyarakat yang ingin sukses dengan berwirausaha.
Dengan minimnya pengetahuan berternak kelulut yang dimiliki oleh Juanda, PT RAPP telah memberikan dukungan agar Juanda belajar ke luar negeri, yaitu ke Selangor Malaysia yang memang salah satu negera yang memiliki madu kelulut terbaik.
Seperti yang diceritakan Juanda di kediamannya, Ia mengatakan bahwa awal mulanya dirinya menjadi Perternak madu kelulut dikarenakan temannya dari Jawa yang memintanya untuk mencari lebah kelulut di daerahnya. Setelah itu dirinya menelepon temannya dan mengirim lebah tersebut ke Jawa.
Hampir setiap bulan, sebutnya, ia mengirim lebah kelulut kepada temannya yang ada di Jawa. Lalu dengan rasa penasarannya, kenapa temannya sering beli lebah tersebut, akhirnya dia browsing di internet tentang lebah kelulut. Akhirnya dia paham dan setelah itu, setiap temannya meminta mencari lebah tersebut yang biasanya dirinya mengirim semuanya lebah lebahnya, akhirnya cuma 3 dan 5 lebah yang ia kirimkan. Selebihnya ia simpan dan mulai diternakkan sampai lebahnya banyak.
"Saat panen saya tidak mengerti bagaimana cara memanennya. Namun, Alhamdulilah ada teman dari media sosial yang berasal dari Malaysia yang juga Perternak madu kelulut. Disitulah saya bertanya kepadanya dan dia memberikan ilmu kepada saya, walaupun dari inbox di media sosial," ungkapnya.
Dari situ dirinya sudah mulai mengerti sedikit demi sedikit sampai akhirnya memiliki lumayan banyak lebah kelulut hingga kedengaran di telinga Bupati Siak dan Perusahan yang ada di Kabuapten Siak.
"Disitulah saya ditawarkan oleh PT RAPP untuk bekerjasama dan menjadi mitra binaannya. Dan RAPP menanyakan kepada saya, apa kendala yang saya hadapi dan pada saat itu saya bilang saya memerlukan banyak belajar lagi tentang berternak kelulut ini. Kemudian saya ditawarkan ingin belajar dimana, saya bilang kalau saya ingin belajar di Selangor Malaysia, karena di sanalah daerah terbaik berternak kelulut," tuturnya
Juanda bersama dua peternak madu kelulut Chandra dan Yulia, melakukan studi banding Selangor, Malaysia. Hasil dari itu semua, panen madu kelulut meningkat.
Ia menceritakan bahwa dirinya setiap panen mendapatkan 20 kilo kalau dikali Rp500 ribu sudah berapa untung yang didapatnya.
Dari penjualan madu lebah yang ia miliki dikumpulkan uangnya untuk membeli penambahan batang sarang kelulut. Hasilnya saat ini Juanda sudah memiliki 160 penangkaran atau istilah mereka menyebut topeng. Saat ini, dari 160 topeng tersebut, dititipkan di 12 rumah warga yang ada di tiga kampung, yaitu Kampung Lalang, Bungsur dan Mengkapan. Berkat manisnya uang madu, selain dapat menghidupkan keluarga juga selalu berbagi kepada warga yang lain.
Saat ini yang membeli madu kelulut yang ia kelola berasal dari Surabaya dan Tangerang. Dengan harapan usahanya dapat berkembang dan warga yang menjaga topeng yang di titip Juanda mendapatkan upah dari hasil yang di panen dengan harapan membantu ekonomi warga.
Saat ini menjadi mata pencaharian baru bagi warga sekitar dengan mencari kayu sarang kelulut di hutan, kemudian dijual kepada Juanda dengan harga yang bervariasi, tergantung besar dan banyaknya binatang kelulut itu didalamnya.
Madu kelulut dianggap berkasiat disbanding madu lebah. untuk mendapatkan sarang madu kelulut dihutan relatif lebih susah dibanding madu lebah. Pasalnya setiap satu sarang kelulut hanya sedikit sekali menghasilkan madu.
Sarang kelulut itu bukan bergantunggan di dahan pohon seperti layaknya sarang lebah, tetapi sarang kelulut itu berada dalam rongga batang pohon, baik yang masih hidup atau pun sudah mati.
Kata juanda lagi, untuk panen tidak bisa di tentukan jadwalnya. Tergantung musim tanaman dan musim hujan. Jika musim hujan madu banyak dan untuk saat ini rasa madu kelulut agak sedikit asam, karena ternak memakan sari dari bunga durian. Saat ini di kampung lalang rata-rata batang durian yang dimiliki warga sedang
berbunga.
Yang menjadi kendala kurangnya alat penyedot panen madu kelulut. Sebagian masih mengunakan alat manual untuk memanen, sehingga membutuhkan waktu lama.
Kasiat yang terkandung didalam madu kelulut, teryata baik untuk sel-sel kulit terbuka dari cahaya matahari, satamina tubuh serta campuran herbal.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Siak, Wan Ibrahim mengatakan, pengembangan ternak madu ini sudah dibantu melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT RAPP.
"RAPP merupakan perusahan yang memang peduli dengan masyarakat kita yang ingin berwirausaha. Tentu saja dengan bantuan yang diberikan RAPP menjadikan usaha berternak madu kelulut milik Juanda dapat berhasil dan semakin berkembang," ungkapnya.
Staff Community Development (CD) RAPP, Mahmud Hasyim didampingi Stakeholder Relation (SHR) Siak, R Zulkarnain mengatakan, dukungan merupakan kepedulian dari perusahaan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Madu dari para peternak sudah dihargai Rp500 ribu per liter. Mereka pun pernah menjual 20 kilogram ke konsumen. Dan kita sangat mendukung sekali buat seluruh masyarakat Siak yang ingin berwirausaha dan ingin menjadi mitra binaan kita, maka akan kita bantu," ungkapnya.(Adv/din)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :