www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
BNPB Kirim Helikopter AS 350 B3A untuk Patroli Karhutla di Riau
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


25 Tahun Menderita Tumor Parotis, Warga Sungai Apit Ini Butuh Bantuan
Senin, 14 Mei 2018 - 14:39:54 WIB

SIAK - Maryati (55), asal Kampung Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak divonis terserang penyakit tumor parotis atau tumor kelenjar ludah sejak 1993 silam.

Segala usaha sudah dicoba pihak keluarga untuk kesembuhan Maryati, namun perjuangan selama 25 tahun sejak divonis tumor parotis, pihak keluarga mulai mengalami kesulitan untuk mencari biaya operasi lanjutan Maryati. Keluarga saat ini sangat membutuhkan uluran tangan dari dermawan untuk meringankan beban Maryati.

Menurut keterangan Yuliana, yakni anak kandung ibu Maryati, pada tahun 1993 Maryati mengeluhkan sakit di sekitar telinga namun tidak begitu dihiraukan.

Lama kelamaan mulai membengkak, dan pada tahun 2006 mulai muncul benjolan perkiraan sebesar jerawat, namun Maryati tidak mengeluhkan sakit dan kembali diabaikan. Namun pada tahun 2007/2008 benjolan sebesar jerawat tadi makin membesar dan pecah secara sendirinya, lagi-lagi Maryati tidak mengeluhkan sakit.

Sampailah di tahun 2009, dimana pihak keluarga dibantu kerabat untuk membawa Maryati berobat secara medis dengan menggunakan Jamkesda dan dilakukan operasi di RSUD Siak.

Alih-alih sembuh pasca dilakukan operasi, ternyata menurut cerita Yuliana, bekas operasi kembali mengalami pembekakan dan kembali pecah.

"Sudah beberapa kali operasi, sempat saya bawa juga ke Tanjung Pinang tempat saya bekerja pada saat itu tahun 2013, tapi peristiwa yang sama kembali terjadi dimana kembali bengkak dan harus dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru. Hampir 1 bulan di RSUD, dijadwalkan operasi tapi tak kunjung dilakukan," ungkap Yuliana.

Yuliana yang sehari-harinya bertugas sebagai honorer di kantor desa ini juga sempat menjadi korban pemberi harapan palsu (PHP) oleh seseorang yang ngaku siap membantu penanganan ibunya untuk ditindaklanjuti di RS swasta di Pekanbaru.

"Ibu saya terkantung-katung sampailah pada tahun 2016, ada seseorang yang prihatin dan siap membantu dan menyarankan kami membawa ibu ke RS dengan menggunakan Jamkesda dan dijanjikan pasti ditangani tapi nihil. Kami malah yang berusaha sendiri agar tetap ditangani oleh RS yang bersangkutan dan saran dokter harus dikemoterapi 7 kali selama 8 bulan. Kemudian harus diradioterapi kurang lebih 3 bulan, tetapi penyakit ibu saya tidak kunjung sembuh dan kami harus berjuang mencari biaya pengobatan tanpa bantuan dari siapapun," jelasnya.

Pada saat ini Yuliana mengaku kesulitan mencari biaya dan pasrah dengan kondisi ibunya, namun Yuliana tetap berdoa dan berharap agar ibunya diberi kesembuhan dan ada darmawan yang mau mengulurkan bantuan untuk kesembuhan ibunya.

Untuk itu, bagi masyarakat atau dermawan dimanapun berada, jika ingin mengulurkan bantuan kepada ibu Maryati bisa langsung menghubungi anaknya, Yuliana ke nomor ponsel 082281759847.

Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Yusni Fatimah
   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Heli patroli Karhutla segera tiba di Riau.(foto: mcr)BNPB Kirim Helikopter AS 350 B3A untuk Patroli Karhutla di Riau
Dewi Melinda guru honor di Bengkalis mendapat banyak penghargaan karena sukses mengolah biji getah jadi makanan lezat (foto/ist) Dewi Sukses Sulap Biji Getah Jadi Makanan Lezat dan Oleh-oleh Khas Bengkalis
Dinkes Terima 8 Unit Armada Ambulans dan Pusling, DPRD Kepulauan Meranti Harapkan Pelayanan Optimal ke Masyarakat
Jajan gorengan di Jasaki Pergedel Jagung makin gampang, bisa pakai QRIS (foto/riki)Beli Gorengan Jasaki Pergedel Jagung Mudah Pakai QRIS
Longsor di Tanah Merah Inhil.(foto: mcr)Tanah Merah Inhil Dilanda Longsor, 8 KK jadi Korban
  Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto.(foto: mcr)Pilkada Serentak 2024 di Riau, SF Hariyanto Dorong Kondusifitas dan Sinergi Demokrasi
Proses evakuasi jenazah Marvel yang tenggelam di sungai Batang Kuantan.(foto: mcr)Tenggelam di Sungai Batang Kuantan, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia
WNE Photo Studio di Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten semakin berkembang sejak mendapat KUR BRI (foto/ist) WNE Photo Studio Terus Berkembang dan Buka Lapangan Kerja Berkat KUR
Syafrihariadi, pemilik usaha Ice Cream Gaffar bersyukur pernah mendapatkan KUR BRI (foto/riki)KUR Bantu Ice Cream Gaffar Bisa Terus Kembangkan Usaha
Susi, pemilik usaha gorengan Jasaki Pergedel Jagung sedang melayani pembeli (foto/riki)KUR Selamatkan Pemilik Gorengan Jasaki Lewati Masa Sulit
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Kajati Riau Ditabalkan Gelar Adat di Balai Adat LAMR
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved