PASIR PANGARAIAN- Pasca banyaknya warga terserang Demam Berdarah Dangue (DBD), Camat Bangun Purba, Suharman NST menegaskan "perang" terhadap nyamuk Aedes Aegepti di wilayah kerjanya.
Pihak Kecamatan Bangun Purba bersama pihak puskesmas, TNI dan Polri, dengan lakukan gotong royong (goro) serta menyisir tempat-tempat yang diduga sebagai sarang perkembangan nyamuk Aedes Aegepti. Camat, ikut menyisir ban-ban bekasyang berada di Rumah warga dan bengkel-bengkel, serta sekolah-sekolah di kecamatan Bangun Purba.
Disela-sela goro, Suharman mengaku, untuk menumpas nyamuk penyebab DBD harus dilakukansecara bersama-sama, dan melibatkan seluruh element.
"Sesuai intruksi pak Plt Bupati Rohul, H. Sukiman, agar kita gelar goro dalam memerangi sekaligus menumpas pengembangbiakan nyamuk yang sangat berbahaya tersenut," ungkap Suharman Nst, Sabtu (28/1/2017) sore.
Suharman menambahkan, perkembangan nyamuk Aedes Aegepti sungguh luar biasa, bahkan di kecamatan Bangun Purba, sudah puluhan masyarakat yang terindikasi terserang DBD. Malahan, akibat wabah DBD tersebut, sudah merenggut nyawa bocah yang masih duduk di bangku SD. Sehingga pihaknya terus melakukan pemusnahan sarang-sarang perkembangan nyamuk aedes aegepti
Sebelumnya, Plt Bupati Rohul, H Sukiman mengintruksikan, agar Dinas Kesehatan (Diskes) Rohul serta instansi terkait lainnya, lakukan goro bersihkan saraang nyamuk penyebab DBD. Kemudian, pertugas Dinkes, diharapkan lakukan pogging ke rumah dan pemukiman masyarakat juga bagikan bubuk abate, agar penyebaran DBD tidak terjadi di Rohul ini.
"Apalagi, di musim yang tidak stabil ini rentan dengan penyebaran DBD. Sehingga, program goro diharapkan bisa dilaksanakan Kecamatan, desa, kelurahan, hingga tingkat RW dan RT. Karena, lebih baik mencegah daripada mengobati, kuncinya harus hidup bersih dan jalankan program 3M," imbau Plt Bupati, H Sukiman.
Camat Suharman juga menyebutkan, kini pihaknya juga sudah menghimbau kepada masyarakat, untuk terus menjaga kebersihan lingkungannya. Karna perkembangan nyamuk ini, sudah sangat berbahaya.
"Bila ada barang bekas termasuk ban-ban bekas, bila bisa dibakar atau di kubur, karena dapat menjadi sarang nyamuk," katanya.
Suharman menghimbau, agar seluruh warganya untuk tetap terus mengaplikasikan gerakan 3 M (Mengubur, Menguras, dan Mmenutup) serta menggunakan anti nyamuk. Harisman KTU Puskesmas Bangun Purba menambahakan, pihaknya telah melakukan foging di tempat-tempat perkembangan nyamuk.
"Di Bangun Purba, ada 13 orang yang positif DBD dan sekitar 30 orang yang menunjukan gejala DBD, dan terbanyak menyerang anak-anak," ucapnya.
Harisman juga mengaku, sudah membagikan bubuk Abate untuk memusnahkan jentik-jentik nyamuk, pasalnya Foging hanya bisa membunuh induk dari nyamuk aedes Aegepti.
Penulis: Feri Hendrawan
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :