PASIR PANGARAIAN - Pasca ribuan kilogram (Kg) ikan mati mengapung di Sungai Batang Sosah Dusun Kuala Tambusai Desa Sungai Kumango, Kecamatan Tambusai yang diduga akibat limbah salah satu Pabrik Kelapa Sawit (PKS), dua anggota DPRD Rohul asal Tambusai angkat bicara.
Secara tegas, Anggota DPRD Rohul asal Tambusai Dapil II Tambusai- Tambusai Utara Riyomi Irsan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), minta Pemkab dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rohul tidak main main dalam menyikapi permasalahan ikan mati apalagi terindikasi pencemaran limbah PKS.
"Kita bersama Kades Sungai Kumango, masyarakat, pewakilan DLH serta Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Rohul Syahmadi Malau juga masyarakat, Selasa (15/6/2021) sore kemarin, turun langsung ke Batang Sosa melihat ikan, udang dan habitat lainnya yang mati mendadak. Jadi hasil lab dari sampel ikan mati maupun air sungai tercemar harus disampaikan hasil labnya secara jujur," ungkap Riyomi Irsan, Rabu (16/6/2021).
Riyomi menambahkan, bahkan selain turun melihat ikan ikan mati pihaknya juga mengambil sampel sungai dan ikan yang mati termasuk melihat kolam limbah di dua perusahaan PKS Jabal Perkasa dan PKS KUS.
"Pihak DLH menyatakan, mereka berjanji akan sampaikan hasil lab dari sampel yang diambil 3 atau 4 hari. Bila memang ada PKS yang buang limbah di Sungai Batang Sosah menyebabkan ikan mati maka DLH harus menyurati perusahaan tersebut sehingga kita dan masyarakat lakukan rapat apa yang akan dilakukan ke depannya terhadap PKS tersebut," ucap Riomi.
Dirinya selaku anggota DPRD Rohul asal Tambusai, mengecam keras perusahaan pembuang limbah. Apalagi ikan yang mati jumlahnya capai ribuan Kg, dan itu dikumpulkan masyarakat di kawasan Sungai Sosah Desa Sungai Kumango hingga ke Kelurahan Tambusai Tengah.
"Jangankan ikan dan udang, lintah saja ikut mati terapung di sungai Batang Sosah akibat dampak diduga limbah PKS. Kita sangat prihatin atas kondisi ini, dan saya ingatkan DLH tidak main main menanganinya. Kita akan terus mengawal dan memantau perkembangan sampel yang kini diperiksa di lab," kata Riomi.
Sehari sebelumnya, Selasa (15/6/2021) sekitar pukul 08.00 WIB, masyarakat sekitar Batang Sosah dikejutkan dengan ditemukan banyak ikan, udang bahkan lintah yang mati mengapung. Lalu warga beramai ramai memungut ikan yang mati mengapung untuk dibawa pulang.
"Saat itu kondisi air sungai sedang tinggi dan keruh, dan warga mengumpulkan ikan dengan karung beras per orangnya. Bahkan ikan ukuran besar hingga kecil mati mengapung, kita baru kali ini melihat ikan mati dengan jumlah cukup banyak sehingga DLH tidak main main menyikapi hasil lab sampel yang diambil," tambahnya.
Di tempat berbeda, Anggota DPRD Rohul asal Tambusai Dapil II Tambusai - Tambusai Utara Fraksi PDI- P Budi Suroso.SE, juga mendesak DLH bertindak cepat, tegas serta terbuka terkait penanganan ikan mati di sungai Batang Sosa ke publik.
Karena sebut Budi Suroso lagi, pencemaran lingkungan di Sungai Batang Sosa sudah sering terjadi. Untuk itu dirinya berharap DLH memberikan sanksi tegas sebagai efek jera, sehingga kedepannya tidak terulang lagi pencemaran lingkungan akibat limbah PKS.
"Karena sudah sering ikan dan habitat di Batang Sosa mati akibat limbah perusahaan. Apalagi kita mengetahui di kawasan hulu sungai Batang Sosah kabupaten tetangga Padang Lawas (Palas) Provinsi Sumut, juga ada dua PKS, di Tambusai Kabupaten Rohul juga ada dua PKS sehingga DLH harus benar benar menyikapinya secara serius," imbaunya.
Sementara aktivitas sungai Batang Sosa sendiri setiap harinya diakui Budi Suroso, sebagian masyarakat masih memanfaatkan air sungai menjadi aktivitas mencuci dan mandi bahkan mencari ikan. Dengan tercemarnya sungai saat ini, maka sudah dipastikan masayarakat tidak lagi beraktivitas terutama mencari ikan karena semua mati.
"Kali ini ikan yang mati cukup fantastis jumlahnya, sehingga saya ingatkan lagi DLH Rohul dalam menangani hal ini tidak main main. Jangan sepelekan hal ini, agar tidak ada lagi kedepannya sungai Batang Sosah tercemar mengakibatkan masyarakat jadi resah," papar Budi Suroso.
Penulis : Syaiful
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :