Sekda Paparkan Upaya Pemkab Rohul Atasi Stunting
Selasa, 06 April 2021 - 19:22:12 WIB
PASIR PANGARAIAN - Sekretaris Daerah (Sekda) Rokan Hulu H Abdul Haris membuka lokakarya pengembangan strategi komunikasi perubahan perilaku untuk percepatan pencegahan stunting, di Hotel Sapadia, Selasa (6/4/2021).
Abdul Haris mengatakan, sejauh ini di Indonesia, 1 dari 4 anak mengidap stunting, begitu pula di Rohul.
"Karena itu kita semua mencari solusi dengan melakukan pencegahan terhadap pertumbuhan stunting," kata Sekda.
Sekda menambahkan, salah satu upaya dalam melakukan pencegahan stunting di Rohul, yakni dengan lokakarya yang dipelopori Yayasan Cipta.
"Kegiatan ini luar biasa, dimana dilakukan strategi mengubah perilaku masyarakat agar bayi di Rohul terhindar dari stunting," kata Sekda.
Dengan adanya komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat, diharapkan adanya sinergitas yang baik untuk pencegahan stunting di Negeri Seribu Suluk.
"Karena bila masyarakat sudah mengetahui gejala-gejala ada stunting di daerahnya, mereka dapat menginformasikan ke pihak kesehatan, dan melakukan upaya penanggulangannya ke depannya," tambah Sekda.
Sekda mengungkapkan, sejak 2007 Pemkab Rohul telah melakukan berbagai upaya dalam pencegahan stunting bagi bayi dan balita.
Pemkab sudah membentuk Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) yang salah satu tugasnya memantau keluarga yang membutuhkan pemantauan khusus 1.000 hari kelahiran pertama bayi.
"Selain itu, juga memastikan akses dari rumah tangga yang rawan stunting. Hal ini agar mudah mendapatkan fasilitas yang dibutuhkan seperti fasilitas kesehatan dan fasilitas lain yang diperlukan ibu dan anak," ucap Sekda.
Rizki Andini selaku Advocacy Program Officer Yayasan Cipta mengatakan, tujuan digelarnya agenda itu untuk menginisiasi pertemuan antara Yayasan Cipta dengan Pemkab Rohul, khususnya tim penurunan kekurangan gizi kronis (stunting) di Rohul.
"Dalam audiensi, akan menjelaskan bagaimana proses pendampingan tim penurunan gizi kronis, yakni stunting untuk menyusun dokumen strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP)," jelasnya.
Rizki Andini juga mengatakan, Kabupaten Rohul menjadi Kabupaten yang memiliki angka stunting tertinggi di Riau. Dalam 5 tahun terakhir, telah mengalami penurunan hingga setengah dari angka stunting di Rohul.
"Walaupun sudah menurun, namun belum mencapai target nasional, sehingga diharapkan tahun 2024 stunting diangka 14 persen secara Nasional," jelasnya.
Sedangkan di Kabupaten Rohul sendiri, angka stunting hingga tahun 2019 mencapai angka 24, 37 persen sesuai dara dari Susenas dan SSGBI.
Angka stunting di Rohul mengalami penurunan sepanjang tahun 2013 hingga tahun 2018. Hal itu disebabkan beberapa faktor, yakni peningkatan pendidikan orang tua, menurunnya tingkat kemiskinan, dan rumah tangga yang semakin membaik.
"Termasuk komitmen pemerintah Desa, tenaga kesehatan, dan aparat setempat untuk perubahan perilaku masyarakat di tingkat Desa," ujarnya.
Kegiatan yang disponsori Tanoto Foundation itu dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Rohul, dr Bambang Triono, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Rohul Sariaman, dan perwakilan puskesmas se-Rohul.
Penulis: Syaiful
Editor: Rico
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :