Putra Rohul Anggota DPRD Sumbar Soroti Kehadiran Perusahaan Jadi Masalah Berkepanjangan
Senin, 22 Juni 2020 - 19:53:18 WIB
PASIR PANGARAIAN - Dengan hadirnya sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di wilayah Kabupaten Rohul, Provinsi Riau yang kini digugat perdata di Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian, ditambah lagi Hak Guna Usaha (HGU)-nya sudah akan berakhir kini jadi permasalahan.
Atas permasalahan itu, putra asli Rohul yang kini sebagai anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Khairuddin Simanjuntak merasa ikut prihatin dan angkat bicara, kemarin sore.
Karena beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit yang sedang digugat, yakni PT Torganda Wilayah Riau. Perusahaan itu digugat masyarakat dan pemerintah Desa Bangun Jaya Kecamatan Tambusai Utara karena diduga sudah mengelola lahan ekstransmigrasi sekitar 450 hektar.
Kemudian pihak PT Hutahaean Dalu-dalu, juga digugat warga Desa Tingkok Kecamatan Tambusai atas hak masyarakat di lahan sekitar 835 hektar di luar HGU perusahaan yang ada perjanjian awal. Namun perusaan ingkar janji, juga sejumlah perkebunan kelapa sawit yang juga HGUnya ada yang sudah habis dan ada juga yang mau akan berkhir.
Terkait hal itu, Khairuddin Simanjuntak anggota DPRD Provinsi Sumbar Fraksi Partai Gerindra, juga sangat menyayangkan kehadiran berbagai perusahaan perkebunan kelapa sawit yang kehadirannya bukan memberi peningkatan kesejahteraan masyarakat lingkungannya, namun malah menjadi permasalahan berkepanjangan.
"Saya selaku putra Rohul merasa prihatin. Seharusnya kehadiran perusahaan kelapa sawit membantu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungannya, bukan malah sebaliknya menimbulkan konflik dan kemelaratan," tegas Khairuddin Simanjuntak kepada halloriau di sela-sela kunjungan keluarganya di Rohul.
Khairuddin Simanjuntak mengajak dan menghimbau warga Rokan Hulu, baik yang sedang berada di rantau di daerah lain se Indonesia untuk bersama, bersatu membangun Rokan Hulu kedepan. Dalam hal ini untuk memberikan dukungan dan solusi, saran terkait permasalahan di beberapa perusahaan kelapa sawit tersebut.
"Mari kita bedah satu persatu permasalahan, mengapa kita menjadi penonton. Seharusnya pemilik perusahaan kelapa sawit berkontribusi terhadap masyarakat dan pemerintah daerah," ucapnya.
Penulis : Feri Hendrawan
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :