Hari Santri Nasional ke-4 Tingkat Riau 2019 di Rohul Meriah Berhadiah 9 Paket Umrah
PASIR PANGARAIAN - Puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-4 Tingkat Provinsi Riau dipusatkan di Pasir Pangaraian, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) berlangsung meriah, Minggu (27/10/2019).
HSN ke-4 Tingkat Provinsi Riau dengan tema "Santri Indonesia untuk Pendamaian Dunia dan Anti Narkoba" dihadiri Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar M.Si, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Danrem 031 Wira Bima Brigjen TNI Mohammad Fadjar MPICT, Kakanwil Kemenag Riau Drs H Mahyudin MA, Ketua MUI Riau, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Sirodj.
Juga hadir Bupati Rohul H Sukiman, Forkompinda Rohul, Dandim 0313/KPR diwakili Danramil 02 /Rambah Kapten Inf Kasmir, Sekda Rohul H Abdul Haris S.Sos, M.Si, para pejabat di lingkungan Pemkab Rohul.
Juga hadir para Camat serta Kades dan Lurah se-Kabupaten Rohul, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, para pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) se-Riau, dan undangan lainnya.
Di peringatan HSN ke-4 Tingkat Provinsi Riau tahun ini dipusatkan di lapangan Kantor Bupati Rohul, Pasir Pangaraian diawali dengan Jalan Sehat Bersarung berhadiah 9 paket umrah yang diikuti belasan ribu santri dari berbagai Ponpes se-Provinsi Riau.
Peserta Jalan Sehat Bersarung sendiri dilepas langsung oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj, didampingi Bupati Rohul Sukiman, Kakanwil Kemenag Riau, dan lainnya.
Usai Jalan Sehat Bersarung dilanjutkan dengan Upacara Peringatan HSN ke-4 Tingkat Provinsi Riau tahun 2019 dengan Inspektur Upacara Gubri Syamsuar.
Gubri dalam pidatonya mengajak pesantren dan santri ikut dalam mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertahankan dan menegakkan NKRI.
Dirinya mengatakan, di Hari Santri Nasional yang diperingati sejak 22 Oktober 2015 merupakan bukti penghormatan dan pengakuan negara terhadap peran dan kontribusi pesantren dan santri yang ikut serta dalam perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.
Pesantren dan santri juga turut andil dalam membangun peradaban budaya pendidikan politik dan kepemimpinan di Indonesia. Sejarah mencatat, almarhum Kyai Haji Hasyim Asy'ari yang merupakan pendiri dan tokoh Nahdlatul Ulama pernah menjadi Menteri Agama, dan Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau Gusdur pernah menjadi Presiden Republik Indonesia ke-4.
Gubri menuturkan, HSN ke-4 tahun 2019 dengan tema "Santri Indonesia untuk Pendamaian Dunia dan Anti Narkoba" berdasarkan fakta yang ada, bahwa sejatinya pesantren adalah laboratorium perdamaian, karena pesantren merupakan tempat menyemai ajaran Islam rahmatan lil alamin.
"Karena itu saya pada kesempatan berbahagia ini mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pimpinan pondok, para kyai, para ustad, para ulama. Mari kita sama-sama memberantas Narkoba di bumi melayu yang kita cintai ini," ajak Gubri.
Menurutnya, pencegahan Narkoba merupakan langkah efektif untuk membangun kesadaran setiap individu untuk tidak memulai menyalahgunakan Narkoba, dan tidak ikut dalam jaringan peredaran Narkoba, karena hukumannya sangat berat.
UU tentang pesantren dinilainya memastikan bahwa pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan, namun ikut mengembangkan fungsi dakwah dan fungsi pemberdayaan masyarakat, apalagi tamatan pesantren punya hak sama dengan tamatan dari lembaga pendidikan lainnya.(Adv/ Pemkab Rokan Hulu)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :