BICASSIA - Rumah-rumah di kota Bicassia, Italia diobral. Untuk jadi pemilik cukup menebusnya seharga 1 euro BISACCIAatau Rp 15 ribu. Tapi pembeli juga harus menyisihkan uang cukup besar demi merenovasi rumah-rumah yang sudah lama tak terurus di tempat yang berjuluk 'kota sopan' tersebut.
Dilansir dari CNN Travel, Bisaccia yang terletak di bagian selatan wilayah Campania kini sedang menjual 90 rumah dengan harga Rp 15 ribuan. Pemerintah setempat berusaha mencari penduduk yang siap tinggal di rumah-rumah yang memiliki harga murah ini.
"Kami menghadapi situasi yang sangat khusus di sini," kata wakil walikota Bisaccia, Francesso Tartaglia.
Rumah-rumah yang dijual lokasinya berdekatan. Bangunan-bangunan ini telah ditelantarkan sejak lama, dahulu kota Bisaccia sangat dipengaruhi oleh emigrasi dan serangkaian gempa yang pernah terjadi sehingga sampai sekarang keadaannya tidak terurus dan populasi penduduknya menurun drastis.
"(Daerah terlantar) menyebar ke seluruh bagian desa yang paling kuno. Rumah-rumah yang ditinggalkan dikelompokkan bersama. Satu (rumah) di sebelah yang lain di sepanjang jalan yang sama. Beberapa bahkan berbagi pintu masuk bersama," ujar Francesso.
Pemerintah mengajak keluarga atau sekelompok teman untuk membeli beberapa properti yang mungkin bisa dimiliki bersama. Tujuannya agar daerah ini dapat hidup kembali dengan adanya banyak manusia yang tinggal.
"Untuk itu, kami menyambut keluarga, kelompok teman, kerabat, orang-orang yang saling kenal atau investor untuk bergabung. Kami menganjurkan mereka untuk membeli lebih dari satu rumah untuk benar-benar memiliki dampak dan menghirup kehidupan baru,"kata Francesso.
Para pembeli diharapkan berkomitmen untuk merenovasi rumah yang mereka beli. Hal ini banyak dilakukan oleh penjualan rumah murah di Italia, tapi di Kota Bisaccia tidak ada pernyataan tingkat investasi atau jangka waktu yang dinyatakan untuk menyelesaikan perbaikan rumah.
Jika pada penjualan rumah-rumah murah Italia pada umumnya akan melibatkan transaksi rumit dengan pemilik aslinya, di Bissacia justru pemerintah setempat-lah yang akan mengurus transaksi semua rumah kosong yang ditinggalkan bertahun-tahun lalu oleh pemiliknya.
"Ini berlaku sebagai jaminan bahwa proses pembelian akan berjalan cepat dan lancar. Kami tidak perlu mengejar keturunan pemilik lama atau memiliki masalah dengan pihak ketiga," kata Francesso.
Penduduk Bisaccia dikenal dikenal sebagai orang-orang yang ramah dan saling memiliki julukan lucu satu sama lain. Mereka juga dikenal dengan sifat berapi-api. Nama Bissacia sendiri berasal dari bahasa latin "vis" atau "force", lambangnya menampilkan dua singa bertarung.
"Bisaccia dijuluki 'kota sopan' karena terlepas dari kesulitannya, rakyatnya selalu terhormat, ramah, pekerja keras dan tangguh, pendatang baru di sini dimanjakan dan dirawat. Kami ingin tempat ini bersinar lagi," kata Francessco.
Bisaccia sekarang memiliki suasana menakutkan di tempat-tempat yang ditinggalkan. Rerumputan tebal tumbuh di atas pintu terlepas dari engsel, tangga berkarat, jendela pecah. Benda-benda yang tak terbengkalai dan dapur yang hancur di tumpukan puing-puing.
Di sekitar rumah ada labirin lorong-lorong besar, tangga batu yang tertutup dengan lumut yang tak rata yang menghubungkan serangkaian gapura batu yang melengkung. Ada juga lemari besi dan terowongan dengan tumbuhan paku menggantung.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
.jpg)
