Membangun rumah tumbuh dapat diartikan sebagai proses pembangunan rumah yang dilakukan secara bertahap. Lahan yang tersedia tidak dibangun seluruhnya, melainkan dibiarkan dan akan dibangun di kemudian hari sesuai kebutuhan pemilik rumah.
Membangun rumah tumbuh dipandang sebagai solusi efektif untuk memiliki hunian sesuai keinginan dan dana yang minim, karena proses pembangunan dapat dilanjutkan kemudian hari bila pemilik rumah sudah memiliki cukup dana atau menambah fasilitas rumah.
Perluasan lahan pada rumah tumbuh sendiri dapat secara horizontal maupun rumah vertikal. Namun dalam membangun rumah tumbuh, diperlukan perencanaan biaya dan tahapan pembangunan yang matang. Dihimpun dari berbagai sumber, ditulis Elshinta.com, berikut langkah dan aspek yang perlu diketahui dalam pembangunan rumah tumbuh:
Skala prioritas setiap tahapan
Prioritaskan membangun ruang-ruang yang paling dibutuhkan, bisa disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga.
Keberadaan ruang terbuka dapat menjadi simpanan lahan untuk pembangunan rumah tumbuh di tahap selanjutnya. Sambil menunggu kesiapan kondisi finansial, ruang terbuka ini dapat difungsikan sebagai teras atau taman kecil.
Pembangunan rumah tumbuh tahap selanjutnya dapat dilakukan dengan menambah ruangan, meningkatkan lantai, atau melengkapi komponen arsitektur tertentu. Pioritaskan juga area-area terbuka sebagai rongga bangunan di rumah tumbuh.
Tentukan konsep sesuai luas lahan
Bila sudah mantap membangun rumah tumbuh, pemilik rumah sebaiknya menentukan ke arah mana rumah tumbuh akan dibangun. Apakah ke atas (rumah bertingkat) atau ke samping? Renovasi atau pengembangan rumah juga sebaiknya tidak memaksa pemilik rumah mengubah elemen lain seperti sistem pencahayaan dan ventilasi rumah. Pengubahan elemen-elemen kecil semacam ini bukan hanya akan menambah pengeluaran, tapi juga waktu pengembangan rumah.
Pemilihan bahan bangunan
Bahan bangunan yang dipilih sebaiknya tahan lama dan tahan cuaca. Sebaiknya menggunakan material bangunan yang seragam pada tiap tahap pembangunan rumah tumbuh. Jangan sampai bahan bangunan yang digunakan di tahapan awal tidak lagi diproduksi saat memulai tahapan pembangunan berikutnya.
Pemakaian material ringan dan instan dapat mempercepat proses pembangunan rumah tumbuh. Misalnya atap menggunakan baja ringan. Untuk dinding, bata ringan dan gipsum bisa mempersingkat perancangan.Vinyl dapat menjadi pilihan untuk desain lantai cantik dengan pemasangan praktis.
Kalender kerja
Setiap tahapan pembangunan rumah tumbuh perlu dilaksanakan dalam jangka waktu yang pasti karena dapat berakibat pada pengeluaran. Namun tetap harus menghindari pengerjaan yang terburu-buru. Dalam menentukan lama pengerjaan tiap tahapan, pertimbangkan juga masalah teknis yang mungkin terjadi.
Hitungan biaya secara terperinci
Perhitungan biaya pembangunan rumah tumbuh meliputi material, upah tenaga ahli dan pekerja konstruksi, serta biaya perombakan bangunan. Karena pembangunan rumah tumbuh dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, perhitungkan juga kenaikan biaya akibat inflasi yang terjadi di tahapan selanjutnya.
Gunakan tenaga profesional
Jika ingin bangunan rumah tumbuh sesuai maka tak ada salahnya perancanaan setiap tahapan sebaiknya dilakukan oleh arsitek dan desainer profesional. Sedangkan pada tahapan pembangunan, percayakan pada kontraktor dan tenaga konstruksi yang telah ahli menangani proyek rumah tumbuh. Meskipun dibutuhkan biaya tambahan saat memakai tenaga profesional, namun hasil akhir rumah tumbuh dijamin akan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
Saluran pembuangan
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah, volume air buangan akan bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah ruangan. Penambahan kamar mandi, dapur, atau luas atap akan membuat volume air kotor dan air hujan membesar. Bila sudah berencana membangun rumah tumbuh, sebaiknya instalasi pipa air kotor yang dipasang di bawah rumah menggunakan pipa berukuran besar atau layak untuk menampung air kotor rumah dengan luas yang sudah direncanakan sejak awal. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :