KUANSING - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) membuat briket arang dari limbah tempurung kelapa. Pembuatan briket ini sekaligus disosialisasikan ke ibu-ibu PKK Desa Kampung Baru, Gunung Toar, Kuantan Singingi (Kuansing), Selasa (29/8/2023).

Ide tersebut didasari kondisi disekitaran desa yang banyak ditemui limbah tempurung kelapa. Kegiatan yang merupakan bagian dari program kerja kelompok 35 KKN Umri SMART tersebut diketuai Nur Diana Putri dengan dosen pembimbing Edi Ismanto, ST, M.Kom .

Hasil survey secara menyeluruh potensi-potensi yang bisa dimanfaatkan diantaranya adalah banyaknya batok kelapa yang terdapat di desa tersebut.

Melihat potensi tersebut, mahasiswa kelompok 35 KKN Umri SMART berinisiatif mengolah limbah tempurung kelapa. Agar digunakan kembali lewat pembuatan briket.

"Ide ini untuk mengatasi nilai jual batok kelapa yang sangat rendah, yaitu dengan memanfaatkan limbah batok kelapa di olah menjadi briket arang," sebut Nur Diana, perwakilan mahasiswa KKN Umri.

Pengolahan batok kelapa menjadi briket arang diharapkan nanti bisa menjadi alternatif energi yang bisa diperbaharui. Juga memiliki nilai jual tinggi.

Banyaknya batok kelapa yang tidak dimanfaatkan menyebabkan tempurung itu menumpuk. Selain itu, kurangnya kreativitas masyarakat di desa tersebut mengenai pemanfaatan batok kelapa akhirnya dibuang dan dijual dengan harga yang murah.

"Sebenarnya sangat disayangkan sekali apabila dengan banyaknya limbah dari batok kelapa ini dihasilkan. Namun tidak ada pemanfaatan sama sekali. Karena itu kelompok kami memiliki ide untuk mengolah batok kelapa tersebut menjadi briket, dengan nama BRIATA (Briket Batok Kelapa)," ujar Sekar Esti Dewani, mahasiswa KKN Umri, selaku Penanggungjawab kegiatan sosialisasi.

Sementara itu, Endang, kader PKK Desa Kampung Baru mengapresiasi mahasiswa KKN sudah membuat kegiatan ini.

“Kami terus mendukung apa yang menjadi proker (program kerja) mahasiswa KKN. Apalagi berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam yang bermanfaat untuk masyarakat,” ungkap Endang

Kegiatan sosialisasi pembuatan briket diinisiasikan agar masyarakat mendapat inspirasi untuk menjadikan limbah batok kelapa yang tidak digunakan dapat menjadi bermanfaat. Serta memiliki nilai ekonomi untuk Desa Kampung Baru berkembang dan lebih dikenal luas oleh masyarakat banyak. (

BERITA LAINNYA
Iduladha 1445 H, Kebutuhan Hewan Kurban di Pekanbaru Meningkat 2,5 Persen Pekanbaru Menanti Sosok Pj Walikota Baru: Muflihun, Indra Pomi atau Hambali Nanda? PLTA Buka Pintu Air 1,5 Meter, Pj Bupati Kampar Imbau Warga Waspada Banjir BRK Syariah Tingkatkan Eksistensi di Jakarta dalam Jemputan Majelis Silaturahmi Gubri Pemprov Riau Tingkatkan Pengelolaan Kelapa Sawit Berkelanjutan		Melintas di Jalan Riau Ujung Pekanbaru, 40 Truk ODOL Terjaring Razia Maverick Vinales Terpikat Gaji Besar Honda, Aprilia di Ujung Tanduk Dihadiri Cagubri, Pj Gubri Sebut Pembangunan Infrastruktur Bukan Omong-omong Unisi Pilih BRK Syariah untuk Transaksi Biaya Pendidikan Mahasiswa dan Penerimaan Pembayaran Syamsuar Siap Relakan Kursi DPR RI