KAMPAR - Kampar adalah salah satu daerah penghasil kuliner yang banyak diminati oleh para pengunjung, salah satunya adalah kerupuk kuning khas Kampar.
Masyarakat setempat sering menyebut makanan ini dengan kupuok kuniong atau kupuok tujin (kerupuk tujin).
Bahan utama kerupuk ini adalah ukai (ubi kayu, Indonesia). Kerupuk ini sangat populer dan harganya terjangkau. Rasa kerupuk ini sangat enak dimakan dan cocok dipadukan dengan jenis makanan seperti bakso, mie goreng, soto, sate atau makanan sehari-hari di rumah.
Tertarik dengan kekhasan tersebut, mahasiswa peserta Kukerta Pedagogik Universitas Riau (Unri) mengunjungi lokasi pembuatan kerupuk yang masuk kategori UMKM tersebut.
Pembuatan kerupuk ini ada di Desa Padang Mutung, Kecamatan Kampar. Yakni Pengusaha Kerupuk Tujin Indri Bersaudara.
Mahasiswa langsung melihat sendiri proses pembuatan dan jangkauan pemasaran produk.
"Pemasaran kerupuk tujin telah tersebar melalui jaringan sosial masyarakat dan jaringan sosial media. Usaha Kerupuk Tujin oleh Indri Bersaudara merupakan usaha yang sudah berkembang selama 34 tahun di Dusun Padang Mutung," terang salah satu peserta Kukerta, Zulfahmi, Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Riau angkatan 2017.
Pembuatan kerupuk Tujin dilakukan secara sederhana dan manual yakni ubi diparut manual dan adonan dicampur dengan bumbu yang sudah diracik, lalu dicetak dengan pencetakan kerupuk tujin dan dimasukkan ke penggorengan dengan api sedang dengan kecepatan tangan dalam memasukkan kedalam penggorengan. Kerupuk Tujin hanya diproduksi oleh keluarga pengusaha itu sendiri agar kualitas dari produksi usaha tidak berubah.
Mahasiswa Kukerta juga membuat logo dengan menggunakan foto asli Kerupuk Tujin dan Rumah adat Kampar karena kerupuk tujin tersebut pernah diklaim oleh daerah Sumbar sebagai oleh-oleh khas daerah tersebut. Padahal Kerupuk Tujin ini adalah oleh-oleh khas daerah Kampar yang tepatnya terdapat di Dusun Padang Mutung, Desa Padang Mutung.
"Hal itulah yang melatar belakangi mahasiswa Kukerta Pedagogik membuat logo agar menjadi indentitas produk Kerupuk Tujin oleh Pengusaha Indri Bersaudara," imbuh Zulfahmi lagi.
Setelah logo selesai di-design, mahasiswa berkoordinasi dengan pihak pengusaha Kerupuk Tujin Indri Bersaudara untuk meminta koreksi dan saran yang baik untuk logo yang telah di-design. Setelah disetujui barulah mahasiswa menyerahkan secara simbolik logo yang telah didesign kepada pengusaha Kerupuk Tujin Indri Bersaudara.
Mahasiswa juga membuat plang penunjuk arah dan sebagai penanda di depan produksi Kerupuk Tujin Indri Bersaudara.
"Pemilik usaha tersebut senang akan kedatangan kami," tutupnya. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Pemkab Gelar Pembinaan Khafilah MTQ Inhu, Ini Targetnya Mau Beli Toyota Fortuner, Segini Bayar Pajak Tahunannya Tak Sekadar Budaya Leluhur, Ayi Ayo Onam Menjadi Wisata Religi di Riau Nyetir Mabuk, Anggota Polres Pelalawan, Dinas Peternakan Riau Bayern Vs Arsenal: Die Roten Menang Tipis 1-0, Melaju ke Semifinal
|
|
Titik Api di Riau Nihil, Hotspot Sumatera Terdeteksi di 3 Provinsi Pagi Ini Tahapan Pilkada Serentak 2024: Pendaftaran 27 Agustus, Coblosan 27 November XL Axiata Catat Trafik Data Naik 16% pada Momen Lebaran Man City Vs Real Madrid: Menang Adu Penalti, El Real ke Semifinal Banyak Kejanggalan Dalam Dokumen LKPJ Pemko 2023, Pansus DPRD Pekanbaru: Tak Boleh Ada Nama Pj Wako
|
Komentar Anda :