www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
DLHK Pekanbaru Intensifkan Penegakan Jam Buang Sampah
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Belajar Daring, Berburu Sinyal Ala Anak Pulau di Kepulauan Meranti
Minggu, 02 Agustus 2020 - 17:38:27 WIB
Proses belajar mengajar di rumah yang dilakukan oleh guru SLB Sekar Meranti. tentunya sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah selama masa pandemi Covid-19.
Proses belajar mengajar di rumah yang dilakukan oleh guru SLB Sekar Meranti. tentunya sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah selama masa pandemi Covid-19.

Baca juga:

Dishub Akan Segera Buat Regulasi Terhadap Penyeberangan Tradisional di Kepulauan Meranti
Meranti yang Belum Serahkan Dana Hibah Pilkada 2024, Ini Kata Pj Gubri
Tampil Memukau, Kafilah Kepulauan Meranti Meriahkan MTQ Provinsi Riau Ke-42 di Kota Dumai

SELATPANJANG -  Pandemi Corona virus desease atau Covid-19 telah memaksa dunia pendidikan di tanah air secara mendadak menggantikan pembelajaran tatap muka yang telah dipakai berabad - abad dengan sistem daring.

Perubahan ini terjadi karena suatu kedaruratan untuk menjamin kesehatan dan keselamatan peserta didik dan tenaga kependidikan.

Dengan demikian kekurangan yang terjadi adalah harga yang harus dibayar untuk menuju ke pembelajaran secara daring yang optimal. 

Dimana daerah yang berada jauh dari pusat perkotaan seperti di beberapa kecamatan di Kepulauan Meranti terkendala akses, dimana jaringan internet dari provider itu menjadi kendala utama, sehingga sangat kesulitan untuk belajar dengan sistem daring yang diterapkan oleh pihak sekolah.

Selain kesulitan untuk mendapatkan sinyal internet, tidak semua siswa pula  memiliki handphone yang memadai. Mereka harus menumpang ke temannya dan belajar bersama.

Pasalnya masih ada sejumlah siswa yang berasal dari keluarga tak mampu sehingga tak punya uang untuk  membeli gawai dan kuota internet tersebut sebagai sarana pembelajaran jarak jauh.

Salah seorang siswa SDN 004 di Desa Meranti Bunting, Kecamatan Merbau, Alia sangat bergantung dengan adanya handphone android untuk mengisi soal tugas dari sekolah yang diberikan oleh gurunya.

Dan ketika handphone itu berhasil ia pinjamkan, siswa kelas V itu pun harus pergi jauh dari perkampungan dan menuju ke tengah ladang, untuk berburu sinyal, karena disitulah satu-satunya spot sinyal yang kuat.

"Kadang susah mau ngisi soal yang ada dibuku tema. Penjelasannya tidak ada didalam buku, tapi kalau dicari di internet banyak tapi kami tak punya handphone pulak," kata Alia.

"Kalau dapat pinjam handphone pun kami harus pergi ke tengah ladang untuk nyari sinyal, karena di kampung susah mau konek," kata Alia lagi.

Salah seorang orang tua wali murid juga menyampaikan keluh kesahnya terhadap libur sekolah yang terlalu lama. Dia mengatakan sistem belajar yang diterapkan ditengah pandemi ini pun dirasakan tidak maksimal.

"Kami sangat khawatir, kalau terlalu lama libur bisa-bisa anak-anak didik kita akan bodoh, ditambah kendalanya siswa disini tidak bisa melakukan pendidikan melalui daring karena daerah sini tidak mencukupi jaringan internet. Selain itu tidak semua murid juga bisa memiliki handphone," kata Mila. 

Disisi lain, ada hal berbeda yang dilakukan sekolah, salah satunya Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekar Meranti, Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti.

Dimana metode pembelajaran yang dibuat oleh pihak sekolah selama pandemi covid-19 adalah dengan cara mengunjungi siswa langsung ke rumah. Para guru mengunjungi rumah siswa untuk melakukan proses belajar-mengajar.

"Dimasa pandemi Corona ini guru lah yang berkeliling dari desa ke desa lainnya setiap hari mendatangi setiap rumah siswa memberikan pelajaran selama 45 menit setiap satu siswa," kata Kepala Sekolah SLB Sekar Meranti, Safrizal.

Dikatakan hal ini dilakukan karena banyak siswa yang tidak memiliki ponsel pintar android dan koneksi internet untuk mengikuti pembelajaran daring.

Ia mengakui, sudah ada anjuran agar siswa belajar secara online. Namun,  pihaknya sangat memahami kondisi tersebut.

Dengan segala keterbatasan fasilitas itu, dia mengatakan, tak memungkinkan proses pembelajaran siswanya akan berjalan dengan maksimal. Karena itu, 

tak ingin menambah beban para orangtua siswa Safrizal berinisiatif menyambangi rumah siswanya.

"Kalau untuk pembelajaran secara daring sangat sulit dilakukan karena banyak yang tidak memiliki android dan membeli paket data secara berkala. Jangankan untuk membeli, untuk makan saja orang tua siswa disini susah, makanya kita mengambil kebijakan seperti ini. Selain itu kendala lainnya adalah keterbatasan akses internet, dan saya pikir pembelajaran dengan tatap muka di rumah ini sangat efektif dan orang tua juga puas," ujar Safrizal.

Mengajar ke rumah, diakui Safrizal jadi inisiatif sendiri. Ia merasa punya tanggung jawab untuk tetap memberikan pelajaran ke muridnya. Pihak sekolah pun menurut dia, tak menginstruksikan untuk mengajar siswa secara langsung.

Safrizal berharap, para guru tetap memerhatikan siswanya belajar di rumah, bukan semata mengandalkan teknologi. Apalagi masa belajar di rumah kemungkinan bisa diperpanjang selama pandemi corona belum berakhir.

Sementara itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kepulauan Meranti sendiri tidak membantah kalau pola belajar dengan daring tidak maksimal lantaran perlengkapan peralatan tidak memadai.

"Laporan sudah banyak masuk terhadap kesusahan orang tua dan guru terkait sistem ini, memang ini agak berat. Kita menyikapinya sesuai protokol kesehatan saja. Dimana kita memberikan ruang kepada guru untuk menerapkan pembelajaran seperti apa, yang penting senang sama senang," kata kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kepulauan Meranti, Syafrizal.

Terkait hal itu pula, pihak dinas sudah menyerahkan sepenuhnya cara seperti apa yang akan diterapkan oleh satuan pendidikan.

"Kita tetap mengacu yang kita buat yakni sistem luring dan daring, terhadap caranya kita serahkan ke sekolah. Disdik tidak ada mengintruksikan guru harus bagaimana, kita hanya serahkan  metodenya, skenario nya seperti apa itu pihak satuan pendidikan yang mengatur," ujar Syafrizal. 

Penulis: Ali Imroen
Editor: Yusni Fatimah

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Buang sampah sembarangan.(ilustrasi/int)DLHK Pekanbaru Intensifkan Penegakan Jam Buang Sampah
ilustrasi8 Tips Biar Lantai Rumah Kamu Wangi Abis Lebaran
Kafilah Siak di MTQ ke-42 Riau di Kota Dumai.(foto: diana/halloriau.com)Mantap, Kafilah Siak Masuk Final 8 Cabang Lomba MTQ ke-42 Riau
Ketua DPRD Kota Pekanbaru, M Sabarudi.(foto: int)DPRD Ajak Masyarakat Dukung Kafilah Kota Pekanbaru di MTQ ke-42 Riau di Dumai
Suzuki New Carry mikro bus.(foto: istimewa)New Carry, Ikon Angkot Indonesia Rayakan Hari Angkutan Nasional
  Sayembara maskot dan jingle Pilgubri 2024 (foto:kpuriau) Berhadiah Rp55 Juta, KPU Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pilgubri 2024
Proses PPDB 2024.(ilustrasi/int)Disdik Pekanbaru Gandeng 3 OPD dalam PPDB 2024/2025
Anggota Komisi I DPRD Riau Mardianto Manan (foto:rinai/halloriau)Isu Gelombang Lanjutan Pejabat Pemprov Riau Mundur Berjamaah, Anggota DPRD Riau: Ada yang Tidak Beres
Kadisdik Pekanbaru, Abdul Jamal.(foto: int)Kadisdik Pekanbaru Imbau Sekolah Tak Lakukan Perpisahan di Hotel
Diskes Bengkalis bersama KPU Bengkalis.(foto: zulkarnaen/halloriau.com)Diskes Siap Fasilitasi Pelayanan Kesehatan KPU Bengkalis Selama Pilkada 2024
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved