PEKANBARU - Sebutan sebagai 'Sekolah Marjinal' yang memiliki makna 'terpinggirkan', sangat tidak enak didengar. Begitu menurut Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. Dia menegaskan agar tidak ada lagi penyebutan itu untuk sekolah yang lokasinya jauh.
"Sekolah ini tidak boleh disebut sekolah marjinal, tapi sekolah harapan. Tidak hanya harapan desa dan adik-adik (siswa, red), namun juga harapan Indonesia," kata Kapolda kepada halloriau.com, Jumat (1/11/2019).
Kapolda menyampaikan itu usai dirinya mengunjungi siswa-siswi kelas jauh Sekolah Dasar di SDN 010 di Dusun Sialang Harapan, Desa Batu Sasak, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, kemarin.
Kapolda yang secara khusus menyempatkan diri mengunjungi sekolah itu yang berjarak ratusan kilometer. Hanya untuk menjadi guru matematika bagi puluhan anak-anak harapan bangsa yang tinggal di bawah kaki deretan Bukit Barisan.
"Saya mengajar mata pelajaran Matematika Bilangan Baris kepada anak-anak kita yang cerdas itu. Mereka semangat dan pandai Matematika. Ini modal bagi mereka memperoleh ilmu lebih tinggi dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari," terang Kapolda seraya matanya berkaca-kaca.
Bahkan, Kapolda pun berikan kesempatan kepada seorang bocah berpakaian batik dipadukan celana merah panjang, bernama Afrizal, untuk memakai topi dengan bintang dua di atasnya serta tongkat komando miliknya.
Kapolda mengaku bahagia menjadi guru Matematika sesaat di SDN 01 Desa Batu Sasak. Ia bangga berada di tengah-tengah anak-anak cerdas tersebut. Namun, ia lebih bangga lagi saat mengetahui pembangunan kelas di sekolah tersebut ada peran besar polisi lalulintas Polda Riau bernama Bripka Ralon Manurung.
Bripka Ralon Manurung lalu menuturkan, bahwa SDN 010 Desa Batu Sasak semula merupakan sekolah cabang tahun 2006. Bangunan sekolah ketika itu apa adanya, dan jauh dari pikiran banyak orang yang serba wah. "Orang-orang menyebutnya Sekolah Marjinal," katanya.
Awalnya, bangunan kelas terbuat dari kayu, termakan usia akhirnya menjadi lapuk dengan kondisi memprihatikan. Walau demikian, anak-anak Dusun Sialang Harapan tetap bersemangat belajar di bawah naungan bangunan tersebut. Bagi yang ingin bersekolah di sekolah induk SDN 010, mereka harus berjalan kaki membelah hutan serta menyeberangi sungai. Jika air sungai naik, anak-anak tersebut tak bisa bersekolah.
Saat bangunan sekolah ini hendak dibangun, uang terkumpul Rp 12,5 juta, ternyata masih kurang Rp 2 juta lagi.
"Padahal, uang sumbangan baru terkumpul Rp12,5 juta. Ada kekurangan Rp2 juta. Saya ngomong dengan istri, bagaimana jika kita jual (emas) untuk menutupi kekurangan biaya pembangunan. Istri setuju perhiasan emasnya dijual," kata Ralon.
Kala itu, Ralon sedang bertugas di depan kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru, mengatur lalulintas jalan, sekitar November 2017, melihat sekelompok warga dimotori Riko, sedang meminta bantuan pembangunan lokal sekolah marjinal tersebut.
Dari sinilah cerita berawal, hingga tercetus di benak Ralon, ia harus mewujudkan keinginan anak-anak di Desa Batu Sasak untuk memperoleh ilmu dengan bersekolah.
Kondisi tersebut membuat dia teringat bagaimana Ralon kecil harus berjalan kaki belasan kilometer untuk bersekolah bersama-sama dengan anak-anak Suku Sakai di pelosok Kabupaten Siak, SDN 058 Kandis. Ralon tak mau apa yang pernah ia alami menimpa anak-anak tersebut. Ia bertekad membantu membangun sekolah secara permanen dengan dana yang dibutuhkan, yakni Rp14,5 juta.
Agung Setya memberikan apresiasi dan terima kasih memuji apa yang dilakukan Bripka Rolan Manurung itu.
"Ini adalah aksi natural dan nyata dari seorang Bintara kita membangun sekolah ini menggunakan uang tabungannya, Bripka Rolan Manurung. Ini merupakan sesuatu sangat luar biasa, inilah nilai kita untuk saling membantu ketika saudara kita kesusahan," kata Kapolda.
Agung Setya berharap, apa yang dilakukan oleh Bripka Ralon Manurung ini ini dapat berdampak lebih luas kepada masyarakat di Riau.
"Kami ingin melihat ke lapangan secara nyata, hal-hal apa yang ada. Kami ingin bekerja sama dengan guru, dengan Dinas Pendidikan, dengan dinas-dinas lain bersama-sama membangun mewujudkan Indonesia Maju," pintanya. Penulis : Helmi Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)
.jpg)
