Dihadiri Gubernur, Hari Remaja Internasional Diharapkan Jadi Benteng dari Pengaruh Negatif
BENGKALIS - Hari Remaja Internasional tahun 2019 digelar di Pantai Lapin, Desa Tanjung Punak, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Rabu (23/10/2019).
Kegiatan unjuk kreatifitas remaja itu dihadiri Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar.
Sekitar pukul 10.00 Wib Gubri tiba menggunakan helikopter. Gubri yang didampingi Bupati Bengkalis, Amril Mukminin dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Agus Putro Proklamasi serta unsur pejabat setempat disambut masyarakat.
Usai diberikan tanjak, rombongan Gubri bergerak ke titik kegiatan di Pantai Lapin. Peringatan Hari Remaja Internasional berbarengan dengan tradisi masyarakat setempat, yaitu Mandi Safar.
"Kita mengarahkan adek-adek, memberikan motivasi. Bahwa berada di pulau terluar, berada di desa tertinggal dan mungkin dari orang tua tidak mampu bukan halangan untuk maju," kata Gubri, usai mengikuti rangkaian kegiatan.
Kegiatan itu diisi dengan kreatifitas generasi remaja (Genre) Kecamatan Rupat Utara. Beberapa Genre dari Kota Pekanbaru juga ikut dalam rangkaian itu. Gubri memberikan motivasi kepada para generasi muda itu.
"Dan saya sudah membuktikan bahwa saya bisa jadi Gubernur, dan saya juga dari keluarga tidak mampu. Untuk itu saya memberikan motivasi agar anak-anak di sini punya motivasi belajar dengan sungguh-sungguh," kata Gubri.
Lanjutnya, saat ini adalah revolusi industri 4.0 atau zaman digitalisasi. Ada sisi positif yang mempengaruhi para remaja. Sebaliknya, juga ada sisi negatif. "Sisi positifnya besar, banyak diperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi dan sisi lain juga ada sisi negatifnya," kata dia.
Ia mencontohkan, saat ini media sosial (Medsos) sangat mudah diakses para remaja. Jika salah, sisi negatif bisa saja merusak masa depan para remaja. "Hati-hati terhadap medsos dan mereka juga bisa melihat mana yang patut mereka pelajari, mana yang patut dilihat, mana yang tidak patut dilihat," jelasnya.
"Bagaimana pun punya dampak meningkatkan motivasi belajar, sekaligus juga mempengaruhi ke perbuatan yang tidak kita harapkan," tambahnya.
Ia juga menyinggung soal posisi Pulau Rupat yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan merupakan daerah tertinggal. Pemerintah banyak punya porsi mendukung pembangunan pulau terluar, perbatasan dan juga daerah tertinggal.
"Kita juga nanti akan minta perhatian menteri keuangan agar daerah tertinggal ini memiliki pembiayaan beasiswa terutama untuk S2 dan S3," kata dia.
Kemudian, dampak terhadap narkoba sangat tidak diharapkan. "Waktu saya berkunjung ke Meranti ada anak SD yang menjadi pengedar sabu-sabu," jelasnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Agus Putro Proklamasi mengatakan, kegiatan mandi safar dihubungkan dengan kesejahteraan masyarakat. BKKBN menvadakan kegiatan pendahuluan seperti Workshop dan temu remaja.
"Rupat Utara merupakan jalur narkoba. Kami ajak remaja di Rupat Utara agar terhindar dari bahaya narkoba. Gubri semangat memberikan wejangan dan motivasi kepada remaja," kata dia.
Rangkaian kegiatan ini, kata dia, memudahkan remaja untuk mengakses informasi. Ia menambahkan, untuk Hari Remaja Internasional, sebenarnya jatuh pada 12 Agustus sesuai yang dicanangkan oleh PBB.
"Ada 200 remaja yang kita hadirkan, agar punya semangat walau mereka berada di pulau terluar. Kami punya program Genre. Harapan kita, Tltidak ada lagi remaja terpapar narkoba," kata dia.
"Daerah terluar merupakan prioritas, agar daerah itu dapat mengakses segala hal agar tidak ketinggalan (informasi)," tambahnya.
Penulis : Delvi Adri
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
