PELALAWAN - Kepala DLHK Pelalawan, Eko Novitra menyatakan apresiasinya atas tambahan empat unit bus listrik untuk operasional PT RAPP untuk karyawannya.
Pasalnya, penggalakkan mesin yang ramah lingkungan itu saat ini tengah gencar dilakukan Pemerintah RI, dengan digunakannya mesin listrik, hal itu mengurangi penggunaan energi fosil, ramah lingkungan.
Menurutnya, apa yang dilakukan perusahaan kertas dan bubur yang berbasis di Pangkalankerinci ini harus didukung semua pihak. Bahkan bila perlu, PT RAPP bisa menjadi pelopor penggunaan mesin listrik tidak hanya pada mobil karyawan saja tapi juga motor dan lain-lainnya.
"Kalau bisa, seluruh perusahaan yang ada di kabupaten pelalawan bisa menggunakan kendaraan ramah lingkungan seperti itu," sebutnya.
Dia menjelaskan, dengan menggunakan kendaraan seperti itu, hal tersebut jelas akan mengurangi emisi karbon yang notabene mencemari udara, mengurangi pembakaran bahan fosil.
Karena itulah, pengurangan pencemaran seperti ini dengan digunakannya kendaraan yang ramah lingkungan patut diapresiasi. Kendaraan-kendaraan ramah lingkungan yang digunakan PT RAPP harus menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain yang adadi daerah ini.
Lanjutnya, dalam mendukung ketahanan energi di sektor transportasi saat ini pemerintah mendukung perkembangan kendaraan listrik guna mendukung tercapainya energi yang bersih dan ramah lingkungan.
Saat ini Kendaraan listrik dijadikan solusi alternatif yang sedang dikembangkan dalam mendukung energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan dan mengurangi polusi dan emisi gas buang akibat penggunaan bahan bakar minyak pada kendaraan bermotor.
"Apalagi saat ini kendaraan listrik semakin banyak dikembangkan. Kendaraan listrik menjadi salah satu solusi dalam mengantisipasi dampak krisis energi. Dengan menggunakan mobil listrik tentunya juga akan mampu menciptakan teknologi yang ramah lingkungan karena polusi udara akan berkurang," katanya.
Dijelaskannya, penggunaaan mobil listrik yang ramah lingkungan ini merupakan dukungan kebijakan Paris Agreements dan mengurangi emisi karbon di sektor transportasi, industri baterai dan mobil listrik di Indonesia sedang melakukan tahap percepatan dalam perkembangannya.
Sehingga kebijakan pemerintah terhadap penerapan mobil listrik dapat mengurangi emisi karbon dan menjadi solusi yang ramah lingkungan dalam penggunaan energi di sektor transportasi.
Hal yang kurang lebih sama disampaikan Pengamat Lingkungan UNRI, Dr Syafi'i yang juga Rektor ITP2I ini. Menurutnya, saat ini perubahan iklim telah menjadi permasalahan serius dan menjadi perhatian penting bagi beberapa negara.
Penggunaan energi alternatif sangat diperlukan dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung adanya ketahanan energi sekarang dan masa mendatang yang berbasis ramah lingkungan.
"Jadi apa yang dilakukan PT RAPP dengan penambahan mobil listrik itu patut diberikan apresiasi. Artinya, PT RAPP telah memotori penggunaan kendaraan ramah lingkungan di kabupaten pelalawan ini," tuturnya.
Dijelaskannya, saat ini penggunaan energi yang terus menerus digunakan dapat memberikan berbagai macam ancaman salah satunya yaitu krisis energi dan pencemaran lingkungan berupa emisi karbon yang menjadi faktor penyebab dari perubahan iklim.
Kendaraan bermotor berbahan bakar fosil merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK). Tingkat penggunaan kendaraan bermotor yang tinggi merupakan salah satu penyebab kepadatan GRK di atmosfer bumi.
Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) PT RAPP, Edward Ginting menyampaikan dikesempatan tersebut, hal ini merupakan suatu kebanggaan memulai tahun ini dengan hadiah ini.
"Sebenarnya originalnya kan kita mau juga kalau bisa di akhir tahun, tapi ternyata kita bisa dapat di awal tahun 2023 ini," sebutnya.
Ia mengatakan APRIL Grup mempunyai filosofi yang jelas yaitu 5 C. Adapun 5 C itu adalah untuk community (komunitas), country (negara), company (perusahaan), climate (iklim) dan customer (pelanggan).
Dari sisi strategi, perusahaan memang sangat konsisten untuk bagaimana energi yang dipakai itu terus berubah menjadi energi yang baru dan terbarukan.
Untuk operasional, lanjutnya, pihaknya memang fokus mengurangi pemakaian bahan bakar fosil.
"Untuk pemakaian listrik dan energi, kita juga optimis. Jadi fokus kita adalah pemakaian bahan bakar diturunkan dan selanjutnya adalah bagaimana menurunkan pemakaian sendiri. Itu juga salah satu yang sangat penting," ucapnya.
Masih menurut Edward, langkah yang dilakukan oleh RAPP hari ini adalah untuk menekan emisi di lingkungan perusahaan sekaligus mendukung program pemerintah yang menargetkan pengurangan emisi karbon hingg 32 persen pada tahun 2030.
Dengan kata lain, APRIL berupaya mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dalam kegiatan operasionalnya dengan beralih ke armada transportasi ramah lingkungan. Pembelian bus listrik dari MAB menjadi salah satu upaya APRIL dalam mengurangi pemakaian bahan bakar fosil.
Pemakaian bus listrik sejalan dengan komitmen perusahaan dalam visi APRIL2030 untuk memberikan dampak positif bagi iklim (climate positive) dengan menargetkan 50 persen kebutuhan energi operasional APRIL berasal sumber energi yang lebih bersih dan terbarukan pada tahun 2030. Jadi ini merupakan multiple objektif, yang dilihat supaya apa yang sudah RAPP lakukan menjadi inspirasi bagi semua orang.
"Saat ini kita punya 12 ribu orang lebih karyawan, dan semakin banyak orang mobilitas sangat banyak. Sehingga kita melihat kalau mobilitas itu kita cover dengan bus ataupun semi bus itu akan sangat berdampak kepada penurunan bahan bakar fosil dan juga penurunan emisi ke udara," ujarnya.
"Kita juga akan mengajak pengusahaan di daerah kita untuk ikut bersama-sama menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan. Karena kan dari total bus kita mayoritas masih pakai solar atau bensin dan itu dikelola pengusaha atau partner kita. Jadi mereka harus termotivasi juga untuk mengganti menjadi bus listrik," pungkasnya.(adv)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
.jpg)
