LPKP Angkat Suara Soal Gelar Pemangku Radja Muda Pelalawan
Senin, 26 Desember 2022 - 16:41:27 WIB
DYMM Sultan Pelalawan X Sultan Syarif Kamarudddin (kiri) didampingi Jubir kesultanan, Tengku Zulmizan (foto/Andy)
Baca juga:
PELALAWAN - Penobatan Tengku Efri Syahputra sebagai Pemangku Radja Muda Pelalawan oleh Diradja Air Tiris Melayu Kampar, H Muhammad Yunus, menuai kontroversi.
Pasalnya, penobatan Tengku Efri Syahputra yang digelar di Kompleks Istana Darul Rahmah pada Kamis (8/12/2022) mendapat reaksi di kalangan Kesultanan Pelalawan sendiri, Lembaga Perangkat Kesultanan Pelalawan (LPKP), Kerabat Kesultanan dan Keluarga Besar Kesultanan Pelalawan.
"Tak hanya itu, tanggapan luas juga datang dari kalangan masyarakat Adat Kabupaten Pelalawan, serta masyarakat dan pemerintahan Kabupaten Pelalawan," kata Datuk Bendahara Kesultanan Pelalawan, Tengku Zulmizan Farinja Assagaff, pada halloriau.com, Senin (26/12/2022).
Tengku Zulmizan, selaku juru bicara (Jubir) Kesultanan Pelalawan mengatakan penobatan itu telah diketahui Duli Yang Maha Mulia (DYMM) Sultan Pelalawan X Sultan Syarif Kamaruddin atau Assayyiddis Syarif Kamaroeddin Haroen Tengku Besar Pelalawan. Bahkan Baginda Sultan sudah menurunkan titah agar LPKP segera menggelar rapat guna menyikapi hal ini.
"Tapi sebelum disikapi, LPKP diminta Baginda Sultan membentuk tim kecil untuk melakukan penelisikan, penyelidikan, tabayun atau klarifikasi. Serta menyampaikan hasilnya pada Baginda Sultan di kesempatan pertama," katanya.
Jubir Kesultanan Pelalawan itu menjelaskan, atas titah Sultan itu, LPKP kemudian menggelar rapat pada Minggu (25/12/2022). Rapat itu dipimpin langsung oleh Yang Dipertuan Besar Kesultanan Pelalawan YM Tengku Kasroen Haroen Bin Tengku Said Haroen. Dalam rapat tersebut, ada tiga poin yang dihasilkan.
"Pertama membentuk tim kecil sebanyak tiga orang yang dipimpin Yang Dipertuan Muda Kesultanan Pelalawan YM Tengku Kashar Haroen Bin Tengku Said Haroen. Dengan dua orang anggota, yakni Datuk Bendahara Kesultanan Pelalawan Tengku Zulmizan Farinja Assagaff dan Wakil Mutlak Datuk Engku Raja Lela Putra Wan Ahmat," ujarnya.
Poin kedua, tim yang baru terbentuk itu langsung bekerja untuk melakukan penelisikan, penyelidikan dan tabayun (klarifikasi). Dengan menghubungi Tengku Efri Syahputra agar dipanggil. Tapi berhubung Tengku Efri sedang berada di Kuala Lumpur (Malaysia), akan kembali bertabayun pada Selasa (27/12/2022).
"Jadi dari kami pihak LPKP, kita akan lakukan tabayun yang direncanakan besok. Lokasinya akan kita nanti setelah dekat waktunya. Tapi yang jelas dalam tabayun ini kita hanya ingin sekedar mengklarifikasi pada Saudara Tengku Efri Syahputra atas penobatannya itu. Di mana hasilnya akan disampaikan pada Duli Yang Maha Mulia Sultan Syarif Kamaruddin, sebagaimana yang telah dititahkan," ujarnya.
Secara umum, Tengku Zulmizan menjelaskan Kesultanan Pelalawan sudah mempunyai sejarah panjang dan jelas sejak masih bernama Kerajaan Pekantua, Kerajaan Pekantua Kampar, Kerajaan Tanjung Negeri sampai bernama Kesultanan Pelalawan.
Kerajaan dan Kesultanan Pelalawan memiliki struktur dan perangkat kerajaan serta pranata adat. Seperti Wazir Yang Berempat, Batin Kuwang Oso 30, Penghulu-penghulu, dan seterusnya, yang itu semua terjaga dan terawat dengan baik sampai hari ini.
Kemudian Sultan Pelalawan X ditabalkan pada 7 Agustus 2008 sesuai dengan alur dan patut. Setelah sebelumnya ditetapkan melalui Musyawarah Besar masyarakat adat Kabupaten Pelalawan dan Musyawarah keluarga pewaris Kesultanan Pelalawan. Artinya, secara adat, Sultan Pelalawan disebut juga sebagai Tengku Besar Pelalawan yang didaulat pula sebagai Pucuk Payung Panji Adat Masyarakat Adat Kabupaten Pelalawan.
"Juga Duli Yang Maha Mulia Sultan Syarif Kamaruddin telah membentuk Lembaga Perangkat Kesultanan Pelalawan (LPKP) yang ditabalkan pada 9 Desember 2021 di Istana Sayap," sambungnya.
Selain Sultan dan Permaisuri, LPKP juga terdiri dari 18 orang-orang besar kerajaan. Termasuk Yang Dipertuan Besar atau Putra Mahkota dan Yang Dipertuan Muda atau Tengku Pangeran.
Selain untuk melengkapi struktur secara adat kesultanan, pembentukan LPKP juga bertujuan untuk membantu kinerja Kesultanan terkini dalam fungsi sebagai Pucuk Payung Panji Adat.
"Artinya, sejauh ini dan sepanjang catatan sejarah yang kami miliki, tidak ada keterkaitan baik dalam hal kesejarahan maupun institusional. Antara Kesultanan Pelalawan dengan yang disebut sebagai Diradja Air Tiris Melayu Kampar," tandasnya.
Dengan kata lain, dalam struktur Kesultanan Pelalawan saat ini tidak ada yang disebut sebagai Pemangku Radja Muda Pelalawan.
Dikonfirmasi soal ini, Tengku Efri Syahputra tak menjawab telepon dari Halloriau.com, Senin (26/12/2022). Begitu juga saat dilayangkan pesan melalui Whatssapp, terkait gelar adat yang diperolehnya, masih belum dijawab sampai berita ini diturunkan.
Penulis: Andi Indrayanto Editor: Riki
Berita Terkait
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)