Pusda Pelalawan Jadi Pilot Project Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dari Perpusnas
Rabu, 07 Agustus 2019 - 16:53:59 WIB
|
Asisten 2 Setda Pelalawan, Atmonadi, didampingi Kadis Arsip dan Pustaka saat membuka Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Lantai 2 Kantor Bupati Pelalawan, Rabu (7/8). |
Baca juga:
|
PELALAWAN - Guna mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi nasional, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menunjuk 3 Kabupaten di Riau yakni Pelalawan, Siak dan Kampar sebagai pilot project pengembangan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Untuk Pelalawan sendiri ada lima (5) Pustaka Desa yang mendapat rekomendasi menjadi perpustakaan berbasis IT yakni Pusdes Lubuk Ogung di bandar Seikijang, Pusdes Mekar Jaya di Pangkalankerinci, Pusdes Ransang di Pelalawan, Pusdes Sialang Kayu Batu di Bunut dan Pusdes Banjar Panjang di Kerumutan.
Hal ini terungkap dalam meeting program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang digelar di ruang rapat utama lantai 2 Kantor Bupati Pelalawan, Rabu (7/8/2019). Acara yang dibuka oleh Bupati Pelalawan diwakili Asisten 2 Setda Pelalawan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Arsip dan Pustaka, Kepala BPMPD Pelalawan, sejumlah kades, perwakilan OPD terkait.
Dalam sambutannya, Asisten 2 Setda Pelalawan Atmonadi mengatakan bahwa transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan serta meningkatkan literasi informasi berbasis tehnologi informasi dan informatika.
"Perpustakaan berbasis inklusi sebagai perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa secara konvensional, literasi bermakna kemampuan mengenali abjad dan angka yang tercermin pada kemahiran membaca dan menulis serta berhitung. Namun makna literasi kini sudah diperluas dalam pengertian mutakhir berbentuk cognitif skills, berpikir logis, kritis dan analitis, mengembangkan ilmu dan menguasai tehnologi serta transformasi kegiatan ekonomi produktif untuk kesejahteraan.
"Transformasi pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial ini meruapakan bentuk nyata dukungan terhadap program revolusi mental yang digaungkan pemerintah pusat," ujarnya.
Lanjutnya, dirinya mengharapkan dengan adanya kegiatan ini maka akan dapat meningkatkan performa individu di perpustakaan itu sendiri, memperkuat system dan organisasi perpustakaan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas layanan perpustakaan sehingga dapat meningkatkan literasi masyarakat untuk kesejahteraannya.
Penulis : Andi Indrayanto
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Korsel Vs Indonesia: Menang Adu Penalti, Tim Garuda ke Semifinal Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik
|
|
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau Genjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak
|
Komentar Anda :