PEKANBARU - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru klaim progres renovasi fisik Pasar Higienis sudah 95 persen. Renovasi yang menghabiskan anggaran sebesar Rp1,2 miliar ini tinggal finishing.

"Tinggal pengecatan, interior dan lain-lain. Insya Allah pertengahan November dapat ditempati," kata Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut di Pekanbaru, Senin (30/10/2017).

Renovasi yang dimulai pertengahan 2017 itu diklaim dapat menampung ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang kini dinilai mengganggu kelancaran arus lalu lintas di kawasan Jalan Teratai. Disperindag juga telah berkoordinasi dengan sebuah pusat perbelanjaan yang berlokasi berdampingan dengan Pasar Higienis.

Seperti diketahui, di antara Pasar Higienis dengan pusat perbelanjaan itu dipisahkan oleh tembok. Ke depan, tembok itu akan dirobohkan sehingga dapat menampung ratusan PKL yang kini berdagang di pinggiran jalan.

"Kita sudah komunikasi dengan mereka pengelola pusat perbelanjaan itu, PT PMJ (Putra Maha Jaya), dan respon mereka positif," ujarnya.

Seperti diketahui, kondisi pasar yang dibangun di bekas sekolah itu saat ini cukup memprihatinkan. Beberapa fasilitas di pasar yang menghabiskan Rp2,7 miliar itu sudah hilang.

Ratusan kios disiapkan di pasar tersebut. Keberadaan pasar itu diharapkan menjadi solusi ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar Jalan Teratai, karena keberadaan mereka kerap menimbulkan kemacetan serta tidak terorganisir.

Namun, relokasi pedagang ke gedung Pasar Higienis sempat mendapat penolakan. Meski sempat membuahkan hasil, PKL hanya bertahan beberapa bulan di Pasar Higienis dan kembali ke pinggiran jalan.

Setahun sudah pasar tersebut dibiarkan kosong. Fasilitas mulai rusak dan hilang, seperti mesin air, pintu (rolling door), tangki air, kabel listrik dan saklar lampu banyak yang hilang dan rusak. Kondisi pasar ini pun berantakan. Sampah tampak berserakan, halaman pasar tersebut juga tampak semak oleh rumput.

Pemko Pekanbaru kembali menganggarkan biaya sebesar Rp1,2 miliar, yang diketahui berasal dari Dana Alokasi Khusus untuk kembali merenovasi pasar tersebut. Meski belum diketahui tingkat keberhasilan dalam mengatasi pedagang yang kini berjualan di pinggir jalan.

Penulis : Delvi Adri
Editor : Yusni Fatimah