PEKANBARU - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UR) merasa kecewa dengan keputusan pihak kantor PLN Perwakilan Provinsi Riau dan Kepri terhadap kebijakan pencabutan subsidi listrik yang berlaku sejak awal Januari lalu.

Buntut dari kekecewaan ini, mahasiswa melakukan penyegelan terhadap kantor PLN yang berada di Jalan Tuanku Tambusai Ujung, Pekanbaru, Senin (9/1/2017) siang tadi.

"Inilah sebagai bentuk kekecewaan kami sebagai perpanjangan tangan rakyat kecil atas kebijakan pemerintah menaikkan tarif listrik," ujar Kordinator Lapangan, Ahmad Kamil Rangkuti, saat dihubungi halloriau.com, Senin (9/1/2017).

Sambung Ahmad mengatakan penyegelan kantor PLN Wilayah Riau diharapkan dapat dilanjutkan kepada PLN pusat. Bahwa rakyat Riau menolak keras pencabutan subsidi tarif dasar listrik, apalagi kenaikan mencapai 245,2 persen.

Menurut Ahmad, kebijakan pemerintah dalam hal ini sangatlah memberatkan rakyat miskin. Katanya, mereka juga akan melakukan aksi bela rakyat dalam demo 121.

"Jika tak diindahkan, kami akan melakukan demo besar-besaran yang dilakukan pada tanggal 12 Januari mendatang, dalam aksi bela rakyat," kesal Ahmad.

Di tempat terpisah, Manager Umum dan SDM PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepri, Dwi Surya Abdillah mengatakan penyegelan kantor PLN tidak berlangsung lama. Katanya, segel tadi langsung dibuka saat mahasiswa masih di lapangan.

"Dalam masalah tarif listrik, PLN hanya sebagai pelaksana. Justru pemerintah yang menetapkannya," ujar Dwi.

Ditambahkan Dwi, sebenarnya, bukan pencabutan subsidi listrik yang dilakukan, melainkan pembenahan subsidi. Untuk subsidi hanya diberikan kepada rakyat miskin yang benar-benar berhak mendapatkannya.

"Total pelanggan PLN di Riau dan Kepri ada sekitar 707 ribu. Sebanyak 182 ribu pelanggan merupakan penerima subsidi. Sementara yang dikenakan tarif normal sebanyak 525 ribu pelanggan," tutup Dwi.

Penulis : Helmi
Editor : Yusni Fatimah