PEKANBARU - Rencana lahan penampungan baru akan dilaksanakan, sebagai jalan alternatif mengatasi permasalahan pengungsi Rohingya.

Kepada halloriau.com, Pj Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat mengatakan keberadaan pengungsi Rohingya di Pekanbaru masih mengganggu aktivitas warga dan ini akan menjadi evaluasi, Selasa (18/12/2024).

Menurut Penjabat (Pj) Wako, Pemko dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pekanbaru telah berkoordinasi dengan International Organization for Migration (IOM). Untuk menyediakan lahan penampungan baru yang dapat menampung semua pengungsi dan lokasi harus jauh dari pemukiman penduduk.

"Alternatif pemindahan lahan akan kami lakukan, menimbang saat ini ada 500 lebih pengungsi Rohingnya yang belum terdaftar di IOM. Inilah yang berkeliaran dan mengganggu warga sekitar," ungkapnya.

Lebih lanjut, Roni menjelaskan IOM sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap pengungsi Rohingnya belum mampu mengakomodasi seluruhnya.

"IOM hanya menanggung biaya hidup 200+ pengungsi, bukan akomodasi," jelasnya.

Sementara itu, untuk lokasi penampungan baru tersebut pihak IOM meminta Pemko menyediakan lahan untuk 270 orang di dua lokasi alternatif perbatasan Pekanbaru dengan Siak. Tepatnya di Rumbai Ujung dan lokasi lain yang belum ditentukan.

Penulis: Magang2
Editor: Riki

BERITA LAINNYA
Kasus SPPD Fiktif Setwan DPRD Riau: Hana Hanifah Diperiksa Ulang, Janji Kembalikan Uang Stok BBM di Riau Jelang Mudik Lebaran Idufitri Aman Faktor Penyebab APBD Riau Defisit Rp 2,2 T: PI Blok Rokan, DBH dan Pajak Ranmor Bhabinkamtibmas Bukit Mas Cek Tanaman Pekarangan Bergizi Kacang Tanah Pemko Pekanbaru dan PT Yabisa Sepakat, Tarif Parkir Harus Turun Sesuai Perwako		Indosat Ekspedisi Jaringan Andal: Perkuat dan Jamin Konektivitas Stabil Sepanjang Jalur Mudik Koneksi Stabil dan Aman, Indosat Perkuat Jaringannya dengan Teknologi Cognitive Learning Cek Takaran BBM, Pertamina dan Dinas ESDM Riau Sidak SPBU di Pekanbaru Bupati Rohil dan Kepala BPOM Dumai Bahas Pengawasan Obat dan Makanan Mat Solar Bajaj Bajuri Meninggal Dunia, Stroke Sejak 2017