PEKANBARU- Tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah terkait perbaikan Jalan Bangau Sakti yang semakin parah akibat curah hujan, sejumlah mahasiswa Universitas Riau turun untuk gotong royong, Ahad (25/2/2024).
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Literasi dan Sastra Universitas Riau itu mengambil sikap anak muda harus bergerak mengatasi permasalahan urban.
Ketua Komunitas Literasi dan Sastra (Kalistra) Unri, Khariq Anhar mengatakan aksi ini didasari oleh keprihatinan pihaknya terhadap kondisi jalan rusak dan banjir di sekitar kampus Biru Langit itu.
"Pemerintah tidak mampu mengatasi permasalahan urban (banjir dan jalan rusak), maka anak muda yang harus bergerak," ujar Khariq.
Khariq juga mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap permasalahan sampah dan banjir, dan tidak membuang sampah sembarangan.
"Setidaknya tidak membuang sampah sembarangan dan membantu membersihkan selokan itu sudah cukup baik," ujar Khariq.
Sebelumnya, dikatakan Khariq pihaknya juga telah berulang kali melakukan aksi gerakan bersihkan selokan, namun belum cukup optimal.
Salah seorang warga Jalan Bangau Sakti, Nita Aulia menyambut baik gerakan yang dilakukan mahasiswa ini. Karena kondisi Jalan Bangau Sakti sudah sangat memprihatinkan dan dikhawatirkan akan menimbulkan korban.
"Dalam kondisi cuaca panas ada juga genangan air, apalagi kalau diperparah dengan banjir. Selokan disini (Jalan Bangau Sakti, red) tidak ada, jadi airnya tak ngalir," kata Nita.
"Pemerintah tak mau gerak, padahal udah sering masuk ke instagram soal rusaknya. Masa mau nunggu korban jiwa dulu, ini bahaya loh," tambahnya.
Adapun aksi gotong royong yang dilakukan Nalar Kalistra diantaranya, pemotongan rumput disekitar Jalan rusak, melakukan penimbunan jalan menggunakan alat sederhana dan batu bekas bangunan.
Penulis: Mg1
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
