PEKANBARU - Tahun 2024 menjadi momentum penting bagi Pemko Pekanbaru dalam upaya penanganan stunting, dengan optimisme tinggi, kasus stunting akan berhasil dieliminasi sepenuhnya di Pekanbaru.
Optimisme Pemko Pekanbaru ini, menyusul hasil survei Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun lalu yang menunjukkan angka prevalensi stunting di bawah 5 persen.
"Maka kita optimis di tahun 2024 ini bisa nol persen, karena hasil survei SSGI, angka prevalensi stunting sudah di bawah lima persen," ungkap Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun dilansir pgi, Senin (22/1/2024).
Meskipun menyadari masih adanya kasus stunting di beberapa wilayah, Muflihun menegaskan, tidak ada kendala dalam penanganan stunting.
Ia menjelaskan, penurunan kasus stunting di Pekanbaru berlangsung secara bertahap setiap tahunnya.
"Kendala tidak ada, namanya banyak kan bertahap, tidak mungkin langsung nol. Itu bohong namanya," tegas Muflihun.
Tim Percepatan dan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pekanbaru mencatat fluktuasi angka prevalensi stunting, dengan kenaikan pada tahun 2022 sebesar 16,8 persen.
Namun, Pemko Pekanbaru menetapkan target ambisius untuk tahun ini.
"Tahun ini kita targetkan zero stunting, atau tidak ada lagi kasus stunting di kota pekanbaru," terang Muflihun.
Pj Walikota juga menyoroti upaya serius pemerintah dalam menurunkan angka stunting sebagai arahan dari pemerintah pusat.
Selain menangani stunting, mereka juga fokus pada pengentasan kemiskinan ekstrem.
"Kita lakukan beberapa upaya untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, ada sejumlah OPD dalam penanganannya," pungkasnya.
Dengan komitmen kuat dan upaya serius, Pemko Pekanbaru berharap dapat meraih pencapaian gemilang dalam mengatasi masalah stunting dan menciptakan generasi yang lebih sehat di Kota Pekanbaru.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
.jpg)
.jpg)
