PEKANBARU - Kondisi tingginya luapan air sungai Pekanbaru akhir-akhir ini tidak hanya berdampak pada aktivitas masyarakat, fasilitas pendidikan atau sekolah yang berada tidak jauh dari bantaran sungai Siak ini juga terkena imbas.
Seperti yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 120 Meranti Pandak dan SDN 140 Bambu Kuning terendam banjir.
Khawatir kondisi banjir akan berdampak bagi kesehatan dan keselamatan peserta didik, Disdik Kota Pekanbaru mengizinkan agar aktivitas pembelajaran dalam jaringan (daring) bagi sekolah yang terendam banjir.
"Saat ini ada dua sekolah yang saat ini terendam banjir, dan pihak sekolah meminta izin ke kita agar aktivitas sekolah dilakukan secara daring," ungkap Kadisdik Pekanbaru, Abdul Jamal.
"Dan kita sudah kita beri izin. Hari senin nanti akan kita evaluasi lagi, apakah akan tetap lanjut daring atau seperti apa," tambahnya.
Kondisi banjir akibat meluapnya sungai Siak ini diketahui sudah menjadi banjir tahunan, dan tidak hanya Pekanbaru beberapa daerah lainya juga mengalami hal yang sama.
Aktivitas air sungai Siak yang mengalami pasang atau naik dijam-jam sekolah, dikhawatirkan membahayakan anak-anak atau pelajar.
"Kondisi sekolah saat inikan terendam banjir, kita khawatirnya keselamatan anak-anak makanya kita izinkan untuk dilakukan sekolah secara daring saja," tuturnya.
"Tapi tetap kita imbau untuk wali murid atau orangtua tetap melakukan pengawasan aktivitas anak-anak di luar sekolah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terutama menyangkut keselamatan anak-anak," sambungnya.
Untuk diketahui, aktivitas belajar-mengajar tingkat sekolah dasar (SD) baru sepekan dimulai, tepatnya Senin (8/1/2024) yang lalu, pasca libur semester akhir tahun 2024 yang lalu.
Nurmah, salah seorang warga menyambut baik adanya kebijakan sekolah daring saat kondisi banjir seperti sekarang.
"Kita dukung aja karena untuk kebaikan bersama. Karena kita ketahui namanya anak-anak gak akan fokus belajar lagi kalau sekolahnya banjir," sebutnya.
"Tapi walau belajar secara daring dirumah tetap harus diawasi, agar anak-anak tidak bermain bahkan apa lagi berenang di lokasi banjir, takutnya seperti kejadian ada anak yang hanyut di kecamatan marpoyan damai," tukasnya.
Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :