PEKANBARU - Galian pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak di beberapa ruas jalan tak kunjung diperbaiki maupun diaspal ulang. Bahkan, ada yang sudah berulang kali digali dan ditimbun tapi tidak kunjung diaspal.
Kondisi ini dapat dilihat di Jalan Protokol Jenderal Sudirman, depan RTH Putri Kaca Mayang. Di lokasi tersebut, masih ada lubang bekas galian yang kembali dibuka, namun dibiarkan tanpa ditutup kembali.
Lubang bekas galian itu hanya dibatasi karung yang berisi material. Bahkan ada juga pembatas lubang itu sudah jatuh ke lubang. Padahal, lubang di lokasi itu cukup lebar dan dalam.
Dengan kondisi lubang yang cukup dalam dan tidak bisa dilewati kendaraan, dikhawatirkan terjadi kecelakaan. Batas lubang dengan jalan hanya dibatasi karung dan titik lubang cukup banyak. Ditambah lubang galian tersebut digenangi air, yang dikhawatirkan pengendara terjebak karena tak terlihat kedalamannya.
Akibat galian yang tak kunjung diaspal tersebut, membuat ruas jalan Sudirman sering macet. Kemacetan parah terjadi saat jam pulang kerja dan jam makan siang.
Kemacetan itu terjadi karena adanya penyempitan Jalan Sudirman oleh galian pipa PDAM Tirta Siak yang tak bisa dilalui kendaraan.
Menanggapi kondisi itu, Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, sebelumnya sudah berkali-kali memberikan teguran kepada pihak PDAM Tirta Siak. Pj Wako Pekanbaru itu juga sudah sering meminta agar PDAM segera merekondisi ulang yang rusak akibat digali tersebut.
Menurutnya, pihak PDAM harus memperbaiki jalan yang sudah mereka gali usai penanaman pipa untuk sambungan baru air bersih. Pasalnya, hingga kini masih banyak ruas jalan bekas galian pipa PDAM yang belum direkondisi.
Sebagian jalan juga diperbaiki diduga asal-asalan sehingga badan jalan tidak rata dan malah menimbulkan lubang. Kemudian banyak pengguna jalan yang terganggu dengan aktivitas galian tersebut.
"Sudah kita ingatkan (PDAM Tirta Siak), kita undang rapat juga sudah," ujar Muflihun, Selasa (31/10/2023).
Ia menyebut, sudah mengingatkan Direktur PDAM terkait hal ini. Pihak PDAM sebelum pengerjaan mestinya juga harus melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Harusnya kata Muflihun, Pihak PDAM memberitahu kepada masyarakat, jika pekerjaan galian sudah selesai akan dilakukan perbaikan dengan aspal ulang. Kemudian PDAM juga diminta untuk membuat perencanaan yang baik dalam pekerjaan di lapangan.
"Saya sudah bilang ke pak Agung sendiri selaku direktur di sana. Ketika jalan dilubangi, minimal itu diinformasikan terlebih dahulu. Sehingga nanti masyarakat jangan merasa, jalan ini baru di aspal sudah di lubangkan. Artinya planningnya itu (dibuat) mantap lah," katanya.
Penulis: Rahmat
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :