PEKANBARU - Asian Development Bank (ADB) bersama Kementerian PUPR dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Riau meninjau lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), di Kantor UPT PAL Dinas PUPR Pekanbaru, Kamis (24/8/2023).
Kunjungan tersebut didampingi langsung oleh Direktur Sanitasi Direktorat Jenderal Cipta Karya Ir Tanozisochi Lase MSc. Sementara dari ADB hadir Senior Project Officer Urban Development Anastasia Carolina, Senior Programs Officer Andrew Fransciscus, Senior Communications Officer Andri Suryo.
Peninjauan lokasi IPAL itu disambut oleh Kepala Bappeda Pekanbaru Ahmad Ismail, bersama Kepala UPT PAL Dinas PUPR Pekanbaru Alfa Paltini. Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Riau, PPK Sanitasi, Direksi Lapangan, Kontraktor Pelaksana dan Konsultan PISC-MSMIP Kota Pekanbaru.
Dalam peninjauan lokasi IPAL itu, rombongan ADB, kementerian dan BPPW Riau melihat langsung hasil dari limbah yang telah diolah. Dari olahan air limbah itu, menghasilkan air bersih yang kemudian kembali dialirkan ke Sungai Siak.
Direktur Sanitasi Direktorat Jenderal Cipta Karya Ir Tanozisochi Lase MSc mengatakan, kunjungan ini bertujuan untuk mendiskusikan kemajuan proyek Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) selaku salah satu investor yang memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR.
Tak hanya itu, Board Of Directors atau ADB juga melakukan sharing knowledge bersama dengan pihak Kementerian PUPR dan Pemerintah Kota Pekanbaru mengenai Proses Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
"Sharing knowledge ini lebih kepada tantangan dalam pelaksanaan pembangunan IPAL dan memastikan keberlangsungan operasional IPAL Pekanbaru kedepannya," ujar Tanozisochi, yang akrab disapa Pak Anes.
Ia berharap, dengan sharing knowledge ini, pengelolaan IPAL di Pekanbaru bisa ditangani oleh UPT PAL Pekanbaru. Selain itu, sharing knowledge juga bertujuan untuk mempelajari bagaimana membuka proyek IPAL di kota-kota lainnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Pekanbaru Ahmad Ismail mengatakan, bahwa IPAL ini terdiri dari empat paket. Tiga di antaranya dari APBN dan satu dari ADB.
Dikatakannya, kedatangan ADB ini untuk mengetahui sejauh mana progres IPAL ini. Menurutnya, saat ini progres IPAL bisa dikatakan sudah selesai.
"Mereka ingin memastikan bahwa dalam pengoperasiannya nanti tidak ada kendala. Mereka memberikan masukan bagaimana supaya IPAL ini berkelanjutan. Jangan sampai semua sudah dibangun tapi tidak dioperasikan," ujar Ahmad.
Nantinya kata Ahmad, IPAL ini akan diserahkan kepada Pemko Pekanbaru dan dikelola oleh UPT PAL Dinas PUPR Pekanbaru. Saat ini UPT PAL itu sudah ada di sini dan bergabung dengan UPT PAL.
"Saat ini UPT itu sudah ada di sini dan bergabung dengan mereka dalam rangka transfer knowledge. Jadi bagaimana petugas-petugas ini mendapatkan bimbingan dan pengetahuan yang memadai. Sehingga ketika dilepas (kepada pemko Pekanbaru) kita siap," katanya.
Ia menyebut, transfer knowledge itu akan berlangsung selama enam bulan. Namun, Ia berharap transfer knowledge ini bisa berlangsung lama.
"Meski begitu, Direktur Sanitasi dari Kementerian PUPR sudah berjanji bahwa mereka akan tetap memberikan bimbingan teknis kepada kita. Jadi dia tidak melepas sampai ini bisa berdiri sendiri atau berjalan sendiri," ungkapnya.
Kemudian Kepala UPT PAL Dinas PUPR Kota Pekanbaru Alfa Paltini menambahkan, bahwa tujuan dari ADB ke lokasi IPAL ini adalah untuk melihat realisasi dari proyek IPAL ini.
"Mereka (ADB) salah investor yang memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR. Jadi mereka ingin melihat realisasi dari dana yang mereka berikan kepada kita," kata Alfa.
Selain meninjau kata Alfa, proyek IPAL ini juga sebagai pembelajaran juga bagi mereka. Pasalnya, proyek itu akan diberlakukan juga di kota-kota lainnya.
"Jadi mereka sambil belajar juga. Apa saja tantangan apa saja yang dihadapi selama di Kota Pekanbaru, dan penanganannya seperti apa penerapan proyek ini di kota lain," jelasnya.
Dari tinjauan yang dilakukan oleh pihak ADB, Ia mengaku mereka sangat puas. Pasalnya, proyek ini sesuai dengan schedule dan sesuai dengan masa kontraknya.
Dari tiga kota yang sedang berjalan, Pekanbaru lebih dulu beroperasional dibandingkan Kota Jambi dan Makasar.
Setelah meninjau IPAL tersebut, mereka ingin proyek IPAL ini bisa berlanjut dan dikembangkan di Kota Pekanbaru. "Jadi mereka ingin proyek ini tetap berlanjut, tidak hanya di empat kecamatan saja, namun juga berlanjut ke kecamatan lain," pungkasnya.
Diketahui juga, setelah melakukan peninjauan ke Lokasi IPAL, rombongan dari ADB bersama Kementerian PUPR lanjut melakukan makan siang bersama Pj Walikota Pekanbaru Muflihun, yang diwakili oleh Sekda Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :