Gelar Crash Program Polio Serentak, Diskes Pekanbaru Targetkan 65 Ribu Anak
Selasa, 07 Maret 2023 - 14:29:38 WIB
PEKANBARU - Vaksinasi polio serentak secara nasional telah dimulai Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Senin (6/3/2023) kemarin. Vaksinasi ini akan berlangsung selama sepekan ke depan.
Ini dalam upaya mencegah terjadinya penyakit polio di Pekanbaru dan umumnya Indonesia. Itu dikatakan Kepala Diskes Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih.
Ia mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan crash program polio secara serentak. Vaksinasi ini digelar di seluruh kecamatan, Puskesmas dan Posyandu.
Dikatakannya, prash program polio bertujuan untuk mencegah anak usia 0 sampai 59 bulan dari penyakit poliomyelitis.
"Penyakit poliomyelitis ini ditandai dengan lumpuh layu mendadak. Artinya, anggota geraknya terutama kaki tidak bisa berfungsi. Ini tentu nantinya akan menyebabkan si anak tidak bisa produktif," ungkap Zaini, Selasa (7/3/2023).
Di samping menyebabkan kelumpuhan, terang dia, penyakit polio juga bisa menyerang pernapasan. Jika sudah menyerang otot pernapasan, maka dikhawatirkan menyebabkan kematian.
"Kita khawatirkan kalau terkena otot pernapasan, itu bisa menyebabkan kematian. Maka itu perlu anak kita vaksinasi polio," katanya.
Crash program polio ini juga mendapat dukungan penuh dari Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pekanbaru Raja Rilla Mustafa.
"Beliau ini juga sebagai Duta Imunisasi Kota Pekanbaru. Alhamdulillah, beliau mendukung penuh terlaksananya crash program polio ini. Hari pertama kegiatan, beliau mendatangi Kecamatan Bukit Raya dan Limapuluh," sebutnya.
Ia menyebut, Kota Pekanbaru dan seluruh kabupaten/kota di Indonesia sebenarnya sudah dinyatakan bebas polio sejak 2016 lalu seiring dengan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
"Namun ternyata pada Desember 2022 kemarin, itu ditemukan kasus di Provinsi Aceh, tepatnya di Kabupaten Pidie. Itu ada 6 kasus polio. Maka dari pusat, Kementerian Kesehatan mewajibkan Aceh dan Sumatera Utara kembali melaksanakan PIN," ungkapnya.
Sementara untuk Riau dan Sumatera Barat (Sumbar), lanjut dia, diminta melaksanakan crash program polio. Dalam crash program ini ada dua jenis polio yang diberikan yakni polio oral atau tetes dan polio suntikan.
"Kalau oral itu diutamakan untuk anak usia 0 sampai 4 bulan. Sedangkan suntikan usia 4 sampai 59 bulan. Dalam crash program ini, semua anak usia 0 sampai 59 bulan tanpa memandang imunisasinya, semuanya diberikan vaksin," jelasnya.
Dengan adanya crash program polio, diharapkan ke depannya tak ada lagi balita di Ibukota Provinsi Riau yang tidak mendapatkan vaksinasi polio.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang memiliki anak usia 0 sampai 59 bulan silahkan mendatangi Posyandu, Puskesmas, termasuk juga rumah sakit. Karena ada 29 rumah sakit yang ikut menyelenggarakan imunisasi polio ini.
Ia menambahkan, ada sekitar 65 ribu bayi bawah lima tahun (balita) yang akan menjadi target vaksinasi tahun ini. Hal itu termasuk balita yang sudah divakaniasi polio.
"Jadi, vaksinasi polio ini berlaku untuk semua anak. Anak yang belum dan yang sudah divaksin tetap akan divaksin," pungkasnya.
Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :