Kasus Corona Tinggi, MUI Pekanbaru Tunggu Instruksi Walikota Terkait Berjamaah di Masjid
Jumat, 11 September 2020 - 13:08:56 WIB
PEKANBARU- Angka pasien positif corona di Kota Pekanbaru terus bertambah, bahkan berdasarkan catatan tim gugus tugas pada Kamis (10/9/2020) kemarin, ada 114 pasien terkonfirmasi Covid-19.
Menyikapi melejitnya angka pasien positif corona di Kota Pekanbaru, Pemerintah Kota Pekanbaru berencana akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di beberapa kecamatan yang memiliki angka penyebaran corona tertinggi.
Untuk aktivitas ibadah di masjid seperti Salat Jumat dan salat lima waktu saat ini belum ada dilakukan pembatasan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Fatwa MUI Kota Pekanbaru Prof Akbarizan.
Menurut Akbarizan, pihaknya di MUI masih menunggu instruksi resmi dari Walikota Pekanbaru, karena menyikapi juga sudah adanya intruksi atau imbauan dari MUI pusat. Dimana ada tiga poin yang tertera dalam surat imbauan yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi MA dan Sekjen MUI Dr H Anwar Abbas MM MAg pada hari Rabu (9/9/2020) tersebut.
Salah satu dari tiga poin tersebut isinya adalah mengimbau bagi daerah yang penyebaran virusnya tidak terkendali, umat Islam tidak melaksanakan salat Jumat dan salat lima waktu berjemaah di masjid dan atau musala.
"MUI Kota Pekanbaru lebih bersifat menunggu instruksi dari Walikota Pekanbaru. Dan seperti pada saat pelaksanaan PSBB sebelumnya Walikota terlebih dahulu mengumpulkan seluruh Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam. Seperti MUI, MDI, NU, Muhammadiyah dan segala macamnya. Disana walikota akan memberikan instruksinya yang kira-kira akan menjadi pedoman kita bersama," ungkap Akbarizan Jumat (11/09/2020).
Sebelum adanya instruksi dari Walikota Pekanbaru dan juga MUI Kota Pekanbaru, Akbarizan mengimbau agar umat Islam tetap beribadah dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Karena sampai sekarang kita (MUI) belum dapat klaster itu ada di rumah ibadah,yang ada di klaster perkantoran. Ini kami menunggu Walikota sebagai pimpinan daerah untuk mengumpulkan Ormas Islam. Tapi yang jelas sambil itu, kami terus menghimbau masyarakat, jemaah dan pengurus masjid untuk menjalankan protokol kesehatan," uarnya lagi.
Karena terlalu lama diterpa badai pandemi Covid-19, Akbarizan tak menampik bahwa saat ini banyak jemaah atau pengurus masjid yang mengabaikan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
"Pengurus masjid harus meningkatkan kewaspadaan dan harus meningkatkan protokol kesehatan. Ada beberapa masjid saya liat tidak lagi menyediakan tempat cuci tangan dan juga lupa mengepel lantai. Nanti ketika jemaah sujud lantai sudah tidak steril lagi," pungkasnya.
Penulis : Mimi Purwanti
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau Genjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak
|
|
Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik Ikut Halalbihalal Polresta Pekanbaru, Ini Pesan Kapolda Riau untuk Personel
|
Komentar Anda :