Masyarakat Perlu Diedukasi agar Tidak Takut Rapid Test dan Swab Test
Senin, 29 Juni 2020 - 15:24:10 WIB
PEKANBARU - Tim Tugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru bersama Dinas Kesehatan Provinsi Riau melakukan rapid test dan swab massal di Pasar Agus Salim, Jumat (26/6/2020) lalu. Rapid test diikuti 160 warga dan tes swab diikuti 254 warga.
"Hasil rapid test semua non reaktif. Untuk hasil swab, Senin atau Selasa baru bisa dilihat," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi, Minggu (28/6/2020) kemarin.
Sasaran swab dan rapid test massal adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang tercatat oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru. Selain ODP, pedagang dan pengunjung pasar diarahkan untuk melakukan rapid test dan swab.
Sebelumnya, Walikota Pekanbaru, Firdaus mengatakan, rapid test dan swab difokuskan di pusat keramaian guna menjaring Orang Tanpa Gejala (OTG) positif Covid-19.
"Upaya kami untuk temukan, obati, dan sembuhkan (TOS). Sampai saat ini tes masih berjalan," kata Firdaus, Jumat (26/6/2020).
Masing-masing 300 alat rapid test dan 300 alat swab disediakan saat tes Para tenaga kesehatan dari beberapa Puskesmas berpakaian lengkap menggunakan APD. Di antara kios dan lapak pedagang, tes dimulai sejak pukul 09.00 WIB.
Pemandangan menarik juga terlihat di pasar sekitar rapid test dan tes swab dilakukan. Sebagian lapak di pasar itu terlihat kosong ditinggal pedagang. Seolah takut untuk mengikuti rapid dan swab.
Firdaus tidak menampik kondisi itu, ia mengatakan sebagian pedagang enggan melakukan rapid test dan tes swab. Padahal harusnya tidak perlu takut. "Masih ada pedagang yang enggan ikut, ini yang seharusnya kita berikan edukasi, pemahaman kepada mereka sebagai upaya untuk memutus penyebaran Covid-19," sebut Firdaus.
Salah seorang pedagang cabai di Pasar Agus Salim, Ros, menyebutkan, ada beberapa pedagang yang sengaja menutup lapak jualan karena takut di tes swab. Ia juga menyayangkan rapid test dan tes swab di pasar.
"Kok di pasar bikin acaranya, nanti kalau ada aja satu yang positif, takutlah orang ke pasar. Pembeli tak mau datang karena takut, mati pencarian kami," sebutnya.
Penulis : Novi Kawandi
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :