Satpol PP Pekanbaru Minta Pedagang segera Pindah ke STC
Senin, 17 Februari 2020 - 12:44:52 WIB
PEKANBARU - Saat ini pedagang korban kebakaran Pasar Sukaramai pada 2015 lalu masih menempati Tempat Penampungan Sementara (TPS). Dalam waktu dekat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru akan menggusur tempat tersebut.
Kasatpol PP Pekanbaru, Agus Pramono, mengatakan, pihaknya bakal melakukan penggusuran para pedagang yang tak kunjung pindah ke dalam Sukaramai Trade Center (STC). Pasalnya, tim percepatan pembangunan STC telah melayangkan surat peringatan, supaya pedagang yang berjualan di TPS pindah paling lambat Jumat 21 Februari 2020.
"Dalam surat peringatan itu berbunyi pedagang harus pindah ke dalam paling lambat Jumat 21 Februari. Jika semuanya sudah masuk ke dalam, maka pedagang yang masih bertahan di TPS dinilai ilegal akan kita tertibkan," kata Agus, Minggu (16/2/2020).
Ia mengatakan, ada sekitar 500 pedagang korban kebakaran pemilik toko dipastikan masuk ke dalam STC. Kemudian, para pedagang korban kebakaran 2015 yang menyewa toko akan masuk setelah menyelesaikan administrasi.
"Sisa sekitar 1.000 pedagang umum sudah dibolehkan masuk. Kita harap 21 Februari nanti sudah didalam semua. Agar TPS supaya segera dapat dibongkar," jelas Agus.
Masih kata Agus, awalnya para pedagang sudah disuruh masuk dari mulai Januari 2020 lalu. Namun, karena masih ada penyempurnaan bangunan dan fasilitas lainnya, maka pedagang minta diselesaikan terlebih dahulu, dan sekarang dalam proses administrasi pedagang dengan pengembang.
Setelah pedagang yang menempati TPS saat ini masuk ke STC. Maka, kawasan di sekeliling STC yang harus bebas dari pedagang kaki lima. TPS akan dibongkar untuk pembangunan parkir dan halaman STC.
Sekeliling STC itu akan dibersihkan dan dilakukan pengaspalan ulang oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pekanbaru. Saat ini STC memiliki kios sebanyak 1.900 lebih. Jumlah itu di perkirakan mampu menampung keseluruhan pedagang korban kebakaran.
"Kita upayakan sebelum bulan puasa semuanya sudah bersih. Semua ada kepentingan, pemerintah, masyarakat, dan pengusaha," katanya.
Penulis : Novi Kawandi
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :