Sempat Jadi Ikon Wisata Pekanbaru, Manajemen Pasar Bawah Bertekat Tingkatkan Kunjungan
Jumat, 13 September 2019 - 12:44:13 WIB
PEKANBARU - Pasar Bawah menjadi salah satu Ikon Kota Pekanbaru yang sangat terkenal di kalangan pengunjung dan wisatawan. Manajemen Pengelolaan Pasar Wisata Pasar Bawah Kota Pekanbaru, PT Dalena Pratama Indah (DPI) bertekad ingin terus meningkatkan kunjungan masyarakat ke pasar yang belakangan tingkat kunjungan mulai berkurang.
Menurut Direktur PT DPI Veladhio Pranajaya ada beberapa penyebab yang membuat pasar bawah ini terjadi penurunan, di antaranya karena kondisi ekonomi lima tahun terakhir menurun. Ditambah dengan kondisi bencana asap yang terjadi saat ini menambah kunjungan semakin turun. Selain itu juga, memang harga jual di Pasar Bawah sudah mulai mahal.
"Semakin sepinya pasar wisata ini dikarenakan semakin berkurangnya barang impor di sana. Dulu kan dikenal barang bermerek, namun sekarang sudah sangat jarang pedagang menjual barang bermerk, kebanyakan sudah dari Jakarta," terang Veladhio, Jumat (13/9/2019).
Persoalan ini muncul, kata Velandhio Pranajaya, dikarenakan susahnya masuk barang impor ke Kota Pekanbaru, seiring semakin diperketatnya aturan Bea Cukai. Maka para importir butuh kerja keras untuk mengurus semua perizinan jika ingin barang mereka masuk ke Kota Pekanbaru.
"Ini yang jadi persoalan, sehingga ciri khas Pasar Bawah ini sebagai tempat jualan barang branded kini tinggal nama. Barang-barangnya sudah banyak dari Mangga Dua Jakarta," sebutnya.
Untuk menangani persoalan ini agar tidak berlarut dan semakin menyusutnya pengunjung pasar tersebut, Velandhio Pranajaya telah mengagendakan duduk bersama semua pedagang Pasar Bawah agar mengupayakan barang yang dijual bisa kembali bermerk.
Sementara kepada pemerintah, Velandhio Pranajaya berharap agar dipermudah dalam perizinan masuknya barang impor khusus untuk dipasarkan di Pasar Bawah, sehingga ciri khas pasar ini kembali terasa.
"Karena masalah sekarang itu barang lokal di mana-mana, sementara pasar ini terkenal dengan barang impor, bahkan makanan impor juga sudah sulit ditemukan di pasar ini. Dulu makanan Malaysia sangat terkenal di sini. Kita berharap perhatian pemerintah agar memperhatikan pasar ini supaya kembali ramai lagi," pungkasnya.
Penulis : Mimi Purwanti
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Naik Rp95 Miliar Lebih, BSP Catatkan Laba Bersih Rp476,78 Miliar Tahun Buku 2023 Turun, Harga Sawit Mitra Swadaya di Riau Capai Rp2.892/Kg Indonesia vs Uzbekistan 0-2, Wasit VAR Asal Thailand Rusak Kebahagiaan Supporter Timnas Masih Ada 11 Hotspot di Sumatera Pagi ini, Riau 3 Titik Panas Tak Gratis, Masih Ada Jukir Bandel di Acara Nobar Piala Asia U-23 2024 Pj Wako Pekanbaru
|
|
Ular Piton Besar Bikin Geger Warga, Tim Damkar Pekanbaru Langsung Evakuasi Harga Emas Antam 1 Gram di Pekanbaru Stagnan Hari Ini, Masih Dibanderol Rp1,325 Juta Usai Nobar Piala Asia U-23 2024, Pj Gubri Dapat Kejutan Ulang Tahun dari Kapolda Riau Hujan Lebat dan Angin Kencang Melanda Sejumlah Wilayah di Riau Hari ini Mantan Bupati Pelalawan HM Harris Dijagokan Golkar Maju Pilgub Riau, Sudah Dapat Perintah DPP
|
Komentar Anda :