PEKANBARU - Ribuan buruh PT Riau Andalan Pulp & Papper (PT RAPP) datangi kantor gubernur Riau, Senin (23/10/2017). Ribuan buruh yang tergabung dalam delapan aliansi serikat pekerja menuntut Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya, mencabut Permen LHK Nomor 17 tahun 2017.

Berbagai poster dan spanduk dibentangkan di kawasan Tugu Zapin Kota Pekanbaru. Arus lalu lintas di kawasan itu pun terpaksa dialihkan. "Rezeki Kami Jangan Dibatasi SK KLHK," begitu tulisan salah satu poster yang dibentang.

Ribuan buruh ini juga mengancam akan menduduki Kantor Gubernur, Polda Riau dan DPRD Provinsi Riau jika tuntutan yang dilayangkan tidak dipenuhi.

"Kalau tuntutan kita tidak dipenuhi, kawan-kawan siap bertahan dan menginap di Pekanbaru," kata Amrizal, salah satu Korlap Aksi buruh RAPP dalam orasinya.

Buruh juga menuding kebijakan menteri LHK Siti Nurbaya bisa mengancam kehidupan para buruh. Sebab, jika kebijakan itu tetap dijalankan buruh mengkhawatirkan PT RAPP akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan buruh tersebut.

Puas menyampaikan aspirasi, para buruh ini ditemui Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. Gubri tidak sendiri, ia ditemani Ketua DPRD Riau Septian Primawati dan Kapolda Riau Irjend Pol Nandang. Dalam pemaparannya kepada buru, Gubri berjanji akan meneruskan aspirasi ke pemerintah pusat.

"Apa yang diharapkan, mengurangi tingkat pengangguran adalah tujuan kita bersama," kata dia.

Ia juga berjanji, pihaknya akan meneruskan aspirasi ini sesuai dengan yang sudah dilakukan sebelumnya. "Mudahan dikabulkan Allah Swt. Supaya kita bisa membangun Riau bersama," kata dia.

Dihadapan buruh, ia juga berharap dicabutnya Rencana Kerja Umum (RKU) PT RAPP oleh Kementerian LHK menyusul terbitnya Permen LHK Nomor 1 Tahun 2017 tentang HTI bisa dievaluasi kembali. Ia juga mengaku, sudah mengirim surat kepada elemen KLHK untuk menyampaikan aspirasi dari buruh.

"Termasuk dari perusahaan. Harapan kita sama, bagaimana elemen LHK memperhatikan tuntutan para buruh," kata dia.

Di sisi lain, aparat berseragam dan berpakaian biasa juga mengawal kehadiran perwakilan buruh ke dalam Kantor Gubernur Riau. Tidak hanya di kantor gubernur, pengamanan juga dilakukan di Kantor Walikota Pekanbaru.

Pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Mengingat titik kumpul aksi sangat dekat. Ratusan personil Satpol PP Kota Pekanbaru diinstrukaikan siaga di empat titik, seperti pintu masuk dan pintu keluar Kantor Walikota Pekanbaru depan dan belakang.

"Sehubungan dengan adanya demo besar-besaran hari ini seluruh personil Satpol PP, baik yang sedang bertugas di lapangan atau yang berada di kantor agar seluruhnya kembali ke mako (markas komando,red) dan tidak ada yang meninggalkan mako untuk antisipasi aksi demo hari ini," kata Kepala Badan Satpol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian.

Seluruh personil dibagi di empat titik pintu masuk keluar Kantor Walikota Pekanbaru. "Sekalian antisipasi jika sewaktu-waktu dibutuhkan pihak kepolisian membantu pengamanan," imbuhnya.

Penulis : Delvi Adri
Editor : Yusni Fatimah