PEKANBARU - Pembangunan Sutet di kawasan Perumahan Tunggal Perkasa Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru saat ini sudah mendekati atap perumahan warga setempat. Hal tersebut tentu sudah menyalahi aturan. Untuk itu warga Tenayan Raya mengadukan hal tersebut ke Kantor DPRD Riau.

Salah seorang warga yang datang, Hadiruka Zega mengatakan pembagunan tersebut sangat tidak sesuai dengan dokumen Badan Lingkungan Hidup (BLH).

"Kami tidak menolak adanya Sutet. Namun titik koordinat Tower Sutet tidak sesuai dengan izin dan kajian yang sudah dikeluarkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Riau. Ini sudah membahayakan keselamatan kami," ungkap Hadi dengan wajah kecewa, Kamis (29/9/2016).

Hadi menjelaskan ada lima titik yang bermasalah yaitu tapak Tower Sutet di titik 26,27,28,29,30.

Hadi yang datang bersama belasan warga Tenayan Raya sebelumnya sudah melapor ke BLH. Pihak BLH pun sudah mengecek sesuai dokumen Amdal,UKL,UPL dan ternyata batas pembangunan Sutet tersebut memang tidak sesuai.

"BLH sudah Surati PLN, untuk merubah namun tidak digubris PLN. Kami pun sudah meminta kepada pihak PLN Pekanbaru Timur untuk menghentikan pekerjaanya dulu, namun warga malah diancam oleh oknum TNI yang ditugaskan pihak PLN," ungkap Hadi lagi.

Hadi menyebut warga Tenayan raya diancam dengan pemutusan aliran listrik di komplek perumahan mereka.

Menanggapi keluhan warga itu, Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldi Jusman mengatakan, pihaknya tidak bisa langsung menghentikan pembangunan Sutet, namun dewan akan memanggil pihak terkait.

"Kalau betul dekat atap rumah warga dan tidak sesuai dengan UKL, UPL memang akan membahayakan warga. Secepatnya Komisi D yang membidangi masalah ini akan memanggil pihak terkait, PLN,BLH dan lainnya untuk menuntaskan masalah itu," janji Noviwaldi.

Penulis   : Mg5
Editor     : Unik Susanti