PASIR PANGARAIAN - Pemerintah pusat menghentikan sementara operasional penerbangan perintis Susi Air rute Batam- Pasir Pangaraian sejak awal November 2020 hingga saat ini akibat pandemi Covid-19.
Kepala Subseksi, Teknik Operasi, Keamanan dan Pelayanan Darurat Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Tuanku Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Suwito mengatakan, bahkan rute penerbangan baru Bandara Kualanamu- Pasir Pangaraian usulan Bupati Rohul Sukiman, saat ini belum bisa direalisasikan karena kebijakan Kementrian Perhubungan RI.
"Usulan pembukaan rute penerbangan printis rute baru Bandara Kuala Namo- Pasir Pangaraian sudah disetujui, hanya saja karena kondisi Covid 19 kini belum bisa direalisasikan, termasuk rute Batam- Pasir Pangaraian operasionalnya juga dihentikan sementara menunggu intruksi pusat kapan kembali dioperasionalkan," kata Suwito, Jumat (1/10/2021) di Bandara Pasir Pangaraian.
Bukan hanya penerbangan perintis di Rohul saja sebut Suwito, semua penerbangan di Indonesia juga targanggu. Sehingga, sementara waktu mulai awal November dihentikan, dan kelanjutannya pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
"Untuk penerbangan kini diperketat, karena duberlakukan cek PCR termasuk tes Covid kesetiap penumpang. Usulan Bupati membuka rute penerbangan baru, kita mendapat dukungan dan suport dari Sekda, Diskominfo termasuk OPD laiinya rute Kuala Namo- Pasir Pangaraian," jelas Suwito.
Ditanya potensi penggunaan jasa penerbangan, Suwito mengatakan, di Rohul potensinya bagus. Karena setiap kali dilakukan penerbangan rute Batam- Pasir Pangaraian pesawat selalu penuh dengan 12 kursi (seat) yang tersedia.
Bahkan sesuai data statistik penumpang yang selalu menggunakan jasa penerbangan perintis Susi Air Batam-Pasir Pangaraian cukup potensi. Penumpang banyak kalangan umum baik sebagai pekerja maupun pedagang.
"Namun saya yakin dan optimis, dengan adanya support Bupati dan para pejabat di Pemkab Rohul ke depannya penerbangan di Bandara Pasir Pengaraian bisa berkembang dengan baik. Bahkan Bupati Rohul inginkan pesawat rute Kualanamu- Pasir Pangaraian menggunakan pesawat ATR (Aerei da Trasporto Regionale atau Avions de transport régional) dengan 50 seat," katanya.
Hanya saja, sebut Suwito, saat ini Bandara Tuanku Tambusai panjangan runway masih 1.300 meter, sehingga perlu ditambah panjangnya 100 meter lagi menjadi 1.400 meter bila menggunakan pesawat ATR.
Dengan sudah resminya nama Bandara di Rohul menjadi Bandara Tuanku Tambusai ucap Suwito, kini type bandara Tuanku Tambusai masuk Kelas III. Bila pelanyanan penerbangan bisa lebih baik dan besar ke depannya membuka lebih banyak rute penerbangan. Maka, nantinya bisa menjadi bandara kelas II.
Penulis: Syaiful
Editor: Rico
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :