www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Piala Asia U-23 2024: Irak Imbangi Indonesia, Skor Sementara 1-1
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Pertamina Sulap Lahan Gambut Jadi Pertanian Nanas
Selasa, 07 September 2021 - 16:39:18 WIB

BENGKALIS - Kawasan hutan gambut di sekitar PT Kilang Pertamina Unit Sei Pakning yang dulunya merupakan kawasan rawan kebakaran kini disulap menjadi pertanian nanas binaan Pertamina.

Akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada 2014-2015, kawasan yang berada di Kampung Jawa, Sungai Pakning, Kabupaten Bengkalis telah menimbulkan dampak yang merugikan bagi aktivitas masyarakat, seperti membakar lahan produktif dan juga memicu penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan akut).

“Dulu, lahan di sini memang tidak terawat, ditumbuhi semak dan sering terjadi kebakaran lahan. Bahkan orang sering menyebut Kampung Jawa sebagai ‘kampung neraka’. Kami warga secara mandiri selalu disibukkan dengan pemadaman api. Lahan pun tidak memberikan hasil apa-apa bagi kami,” kata Samsul, tokoh penggerak masyarakat Kampung Jawa, Selasa (7/9/2021).

Apabila terjadi kebakaran, Samsul dan warga sekitar ikut bahu-membahu memadamkan api. Fokus pada pemadaman berbenturan dengan kondisi ekonomi warga, yang harus tetap mencari nafkah.

"Kebakaran tidak padam satu dua hari, bahkan bisa berhari-hari atau berbulan-bulan, kami hanya memikirkan api padam, dan tidak ingin ada korban lagi dari warga,” kata Samsul.

Kisah masa lalu itu menjadi pembelajaran titik balik kesuksesan warga Kampung Jawa, Sungai Pakning dalam mengelola Kawasan Pertanian Nanas Terintegrasi di lahan gambut.

Samsul yang merupakan tokoh penggerak Koperasi Tani Tunas Makmur menuturkan saat ini puluhan hektare lahan gambut digarap menjadi pertanian nanas oleh beberapa kelompok masyarakat. Namun hasil tersebut tidak didapat dengan membalikkan telapak tangan.

“Pemerintah, masyarakat dan Kilang Pertamina Unit Produksi Sei Pakning turut andil dalam mengembangkan pertanian nanas, serta penghijauan di lahan gambut sehingga bisa dilihat hasilnya seperti saat ini," ungkap Samsul.

Upaya sinergi berbagai pihak diawali dengan menghadirkan program pemanfaatan lahan gambut bekas terbakar. Program tersebut berorientasi pada Mitigasi Karhutla Berbasis Masyarakat dan Pengembangan Kawasan Pertanian Nanas Terintegrasi.

Pengembangan program pemberdayaan masyarakat tersebut, dilakukan Kilang Pertamina Unit Produksi Sei Pakning secara berkelanjutan, sejak tahun 2017.

“Kenapa dipilih pengembangan pertanian Nanas, karena untuk mengelolanya dan membuka lahan gambut menggunakan sistem tanpa bakar. Dari awal hanya saya garap sekitar setengah hektar, kini sudah berlipat-lipat menjadi 30 hektar lahan gambut yang digarap warga Kampung Jawa sebagai Kawasan Pertanian Nanas Teringtegrasi,” terang Samsul.

Saat ini lahan telah memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat baik dari hasil pertanian nanas, maupun beragam produk olahan nanas yang dibuat ibu rumah tangga. Pada 2020 pendapatan dari hasil lahan pertanian mencapai 257 juta per tahun.

“Yang tidak kalah pentingnya dampak bagi lingkungan, karena kami bisa menghirup udara segar tanpa ada ancaman kebakaran yang acap kali membuat dada kami sesak,” papar Samsul.

Selain itu, warga yang juga aktif di Masyarakat Peduli Api (MPA) juga rutin mengontrol lahan gambut agar tidak terbakar. Secara berkala patroli, dan segera memadamkan api.

Kesuksesan warga Sungai Pakning dalam mengatasi dampak kebakaran yang diikuti dengan upaya peningkatan ekonomi ini mendapat apresisasi dari VP CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita saat mengunjungi Kawasan Pertanian Nanas Terintegrasi.

“Kami melihat lahirnya program ini bermula dari aspirasi masyarakat yang ditangkap oleh  Kilang Pertamina Unit Produksi Sei Pakning, yang terus melakukan upaya pendampingan secara berkesinambungan dengan berbagai program. Bahkan pengembangan lahan gambut direplikasi ke wilayah terdekat serta dikembangkan dengan tanaman lain seperti serai. Ini menunjukkan kehadiran Pertamina saling bersinergi denan masyarakat dalam upaya melestarikan lingkungan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Arya.

Sementara itu Area Manager Communication, Relations & CSR RU wilayah Dumai PT. Pertamina Kilang Internasional, Imam Rismanto mengatakan, Kawasan Pertanian Nanas Terintegrasi ini merupakan salah satu dari  Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang dirangkum dalam klaster Kampung Gambut Berdikari.

Dimana dalam klaster program Kampung Gambut Berdikari tersebut terdapat beberapa program lain, diantaranya Mitigasi Karhutla Berbasis Masyarakat Peduli Api yakni kelompok masyarakat yang bertugas dalam pemadaman kebakaran lahan gambut, Sekolah Cinta Gambut yang merupakan program edukasi bagi generasi muda peduli terhadap lahan gambut.

Dan Arboretum Gambut adalah area konservasi dan eduwisata gambut dimana di dalamnya terdapat upaya pelestarian tanaman langka Kantong Semar.

“Program tersebut menjadi bukti perusahaan yang telah menjalin kerja sama sangat baik dengan masyarakat dan berbagai pihak dalam pelaksanaan program Tanggung Jawab sosial masyarakat yang telah dirasakan manfaatnya baik dari sisi ekonomi, sosial dan lingkungan," ungkap Imam.

Melalui Program Kawasan Pertamina Nanas Terintegrasi Pertamina mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-8 yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak, serta melalui program Mitigasi Karhutla Berbasis Masyarakat Peduli Api telah mengimplementasikan SDGs ke-13, yakni menggalakkan aksi untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.

Penulis: Bambang
Editor: Rico

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Piala Asia U-23 2024, Indonesia vs Irak.(ilustrasi/int)Piala Asia U-23 2024: Irak Imbangi Indonesia, Skor Sementara 1-1
Deputy Head of Communications RAPP, Disra Alldrick foto bersama Ketua Umum Serikat Perusahaan Pers 2023-2027, Januar P Ruswita.(foto: istimewa)Majalah Internal RAPP, APRIL Digest Raih SPS Award 2024
Peserta Safety Riding Competition Regional Riau 2024.(foto: istimewa)60 Peserta Ikuti Kompetisi Safety Riding Honda Regional Riau 2024, Ini Para Juaranya
Kegiatan Asistensi Penyusunan Rencana Aksi Kinerja Tahun 2024 Pemkab Bengkalis.(foto: zulkarnaen/halloriau.com)Bupati Bengkalis Dorong Komitmen Tingkatkan Kualitas Kinerja dan Sakip
Ketua Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat ( Parmas) KPU Kepulauan Meranti, HanafiAda Gugatan di MK, KPU Kepulauan Meranti Tunda Penetapan Caleg DPRD Kabupaten Terpilih
  Pemain Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024.(foto: int)Indonesia Unggul 1-0 atas Irak di Piala Asia U-23 2024
Inflasi di Riau.(ilustrasi/int)April 2024, Inflasi di Riau Capai 3,99 Persen
Edy Natar kembalikan formulir pendaftaran Bacalon Gubernur Riau ke NasDem Riau.(foto: detik.com)Edy Natar Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacalon Gubernur Riau ke 3 Partai Politik
Smart Manufacture dari XL Axiata.(foto: istimewa)XL Axiata Buka Jalan Baru Industri Manufaktur Indonesia
Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso memimpin Upacara Peringatan Hardiknas 2024 di Bengkalis.(foto: zulkarnaen/halloriau.com)Peringatan Hardiknas di Bengkalis: Gerakan Merdeka Belajar Semarak di Tanah Melayu
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Kajati Riau Ditabalkan Gelar Adat di Balai Adat LAMR
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved