PEKANBARU - Angka kematian akibat Covid-19 di Provinsi Riau terus mengalami peningkatan yang signifikan. Diketahui, Minggu (30/5/2021) kemarin ada 21 pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia.
Dilihat dari usia pasien yang meninggal, sebagian besar berusia di atas 50 tahun atau termasuk kategori lanjut usia (lansia). Namun, beberapa waktu belakangan pasien berusia di bawah 40 dan 30 tahun juga meninggal.
Juru bicara (jubir) Satgas Covid-19 Provinsi Riau, Indra Yovi, mengatakan bahwa masyarakat harus mengenali gejala-gejala Covid-19 yang perlu penanganan lebih lanjut dan tidak boleh isolasi di rumah. Sebab, kata Indra, hal tersebut bisa berakibat kematian.
"Dari yang kita ketahui, 4-5 orang meninggal saat mejalani isolasi mandiri. Tidak sempat di rumah sakit, meninggalnya di rumah," kata Indra dalam konferensi pers di Gedung Daerah Pauh Janggi, Senin (31/5/2021).
Indra kemudian memberikan penjelasan mengenai gejala Covid-19 yang harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit.
"Gejala sedang nomor satu itu demam berkepanjangan. Walaupun sudah dikasih obat penurun demam, demamnya turun sebentar terus naik lagi. Itu namanya demam persisten dan harus dirawat di rumah sakit," kata dia.
Gejala kedua, jelasnya, adalah batuk terus menerus dan tidak hilang meski sudah diberi obat batuk.
"Tiap 5 menit dia batuk, walaupun sudah minum obat batuk. Ini namanya batuk persisten dan harus segera ke rumah sakit," ujarnya.
Indra Yovi mengatakan, gejala ketiga yang tergolong berat adalah sesak nafas. Menurutnya, pada beberapa kasus pasien awal rasa sesak yang dirasakan belum ada namun dada terasa berat.
"Kalau dada terasa berat waktu mulai bernapas ataupun melepaskan napas, itu berarti anda harus dirawat di rumah sakit. Jangan biarkan di rumah," tegasnya.
Penulis: Rinai
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :