PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau beberapa waktu yang lalu merilis data bahwa ada 12 orang wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Provinsi Riau selama bulan Maret 2021. Sebelumnya, pada Februari 2021, dari data BPS juga ada 3 wisman yang datang.
"Pada bulan Maret 2021, dari empat pintu masuk Riau tercatat ada 12 orang wisman yang datang ke Provinsi Riau. Bulan sebelumnya, hanya ada tiga kunjungan wisman yang datang ke Riau. Sehingga jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terjadi kenaikan 300 persen pada bulan Maret 2021," kata Kepala BPS Riau, Misfaruddin, Rabu (5/5/2021).
Pernyataan BPS Riau tersebut menimbulkan pertanyaan banyak pihak. Sebab seperti yang diketahui, Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menutup semua penerbangan internasional sejak pandemi Covid-19 dimulai pada tahun 2020 yang lalu. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga menutup semua akses kedatangan para wisman melalui jalur darat, laut, atau pun udara seperti amanah Pemerintah Pusat.
Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Pujo Harinto, kemudian mengklarifikasi data dari BPS tersebut dan menegaskan selama pandemi Covid-19 tidak ada wisman yang diperbolehkan masuk ke Riau.
"Mereka itu bukan wisatawan, mereka itu kru kapal yang sandar di Dumai. Jadi tak ada wisman masuk ke Riau sejak Covid-19," kata Pujo, Jumat (7/5/2021).
Pujo menjelaskan memang ada Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke Riau, yaitu para awak Kapal ART Progress, sebuah kapal tanker yang mengangkut minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) dari Dumai ke India. Kapal tanker ini tiba di Pelabuhan Dumai pada tanggal 27 April 2021 lalu.
Selain empat kru kapal, jelas Pujo, ada delapan WNA lagi yang datang melalui Bandara SSK II Pekanbaru. Namun delapan orang itu adalah pekerja asing di salah satu perusahaan di Riau.
"Untuk di Bandara SSK II itu juga sama, itu pekerja asing di salah satu perusahaan di Riau. Mereka itu charter flight karena ada pekerjaan, jadi beda WNA datang bekerja dengan wisman. Wisman belum diizinkan masuk," katanya.
Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkum HAM Riau, Tito menambahkan bahwa kesalahpahaman tersebut terjadi karena adanya perbedaan istilah antara kantor Imigrasi dan BPS. Semua WNA yang masuk ke Indonesia, kata Tito, bukan berarti semuanya datang untuk berwisata tetapi ada juga dalam rangka pekerjaan.
"Mereka (BPS) salah menilai. Dikira orang asing masuk itu adalah wisman, padahal bukan. Jadi sudah kami klarifikasi lagi ke BPS kemarin, saya temui langsung kepala BPS Riau dan ternyata mereka juga dapat dari Pariwisata," kata Tito.
Hingga saat ini, tambah Tito, Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) belum dibuka sehingga tidak ada WNA yang boleh masuk kecuali yang diizinkan untuk kepentingan tertentu.
"TPI sampai saat ini belum ada buka, dari situ makanya kita bingung juga (data BPS) karena di daerah lain juga tidak ada masuk. Orang asing yang masuk hanya yang boleh oleh aturan selama Covid-19," katanya.
Terakhir Tito mengaku saat ini pihaknya tengah mempersiapkan pembukaan TPI untuk menerima kepulangan TKI sesuai arahan Pemerintah Pusat. Di mana, ada rencana TKI juga pulang lewat pelabuhan Dumai.
Penulis: Rinai
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :