Keluh Kesah Warga Panam yang Terkepung Banjir Tiap Hujan, Motor Mogok Hingga Tercebur ke dalam Parit
PEKANBARU - Pemandangan sepeda motor mogok hingga tercebur parit sudah jadi pemandangan biasa di kala hujan turun bagi warga Panam, alias penduduk Kecamatan Tuah Madani dan Bina Widya Kota Pekanbaru.
Bagaimana tidak, hanya butuh waktu kurang dari satu jam guyuran hujan deras di daerah tersebut sudah cukup menciptakan banjir di berbagai titik.
Warga Panam yang sudah terlanjur berada di luar rumah saat hujan akan terkepung. Mereka dihadapkan pada dua pilihan; terobos banjir dengan resiko sepeda motor mogok atau berhenti di tepian jalan menunggu air surut yang bisa makan waktu berjam-jam.
Hal itu disampaikan oleh Hanifah, mahasiswi yang tinggal di indekos Jalan Merpati Sakti, Panam. Ia bercerita tiap hujan air cukup dalam akan menggenangi simpang Jalan Merpati Sakti, terus hingga ke depan SPBU Simpang Baru Panam dan Jalan Bangau Sakti.
"Pernah masuk dalam parit di simpang Merpati Sakti, karena enggak bisa dibedakan mana yang aspal mana yang parit. Paritnya enggak ada pembatas pula. Syukur paritnya kecil, yang masuk cuma ban depan. Kalau parit besar, udah wassalam," kata dia, Rabu (24/1/2024).
Pengalaman serupa diceritakan oleh David, karyawan swasta yang dini hari tadi terjebak macet akibat banjir setinggi lutut orang dewasa di depan Mie Gacoan Panam.
Ia harus menelan pil pahit, spakbor depan sepeda motor jenis N-Max miliknya patah karena tercebur ke dalam lubang besar di tengah-tengah trotoar, membentur pinggiran beton.
"Aku coba lewat depan ruko-ruko, ternyata ada lubang besar di trotoar. Spakbor motor langsung hancur," keluhnya.
David mengaku sempat berpikir untuk putar arah, tapi di dua jalur jalan HR Soebrantas tepat di depan RS Awal Bros Panam juga banjir, begitupun di Simpang Jalan Merpati Sakti.
"Mau lari ke mana? Ya pilihannya terobos. Dari arah Nangka pun kita, di Simpang Pasar Pagi Arengka itu banjir. Belok ke (jalan) Lobak, keluar di Jalan Delima banjir, di depan Ponpes Babussalam juga banjir, terkepung dah," ujarnya.
Keluh kesah juga disampaikan Sunarto, warga Jalan Purwodadi. Ia mengaku sudah menetap di perumahan yang ia tinggali bersama istri dan anaknya sekarang sejak tahun 2004 lalu, tapi baru beberapa tahun belakangan merasakan banjir.
"Purwodadi ini mana pernah banjir dulu. Sekarang di depan Masjid Babul Iman itu banjir, jalannya sampai sudah rusak dan berlubang. Terus ke depan, setelah Pertashop di Jalan Cendrawasih itu juga banjir, masuk ke perumahan kami, dalamnya sampai selutut," sebutnya.
Sunarto mengaku tak percaya dengan narasi yang banyak disampaikan pejabat selama ini, bahwa banjir diakibatkan oleh tingginya curah hujan.
"Sederas apa hujan itu kalau kurang dari satu jam sudah bisa bikin banjir seisi kota? Ini jelas karena parit tersumbat, parit tak terhubung, ada orang bikin ruko tapi paritnya disemen," pungkasnya.
Pantauan halloriau.com pada Selasa (23/1/2024) tengah malam tadi beberapa titik di Panam memang tergenang banjir usai hujan sejak pukul 21.00 WIB.
Berikut lokasi banjir di area Panam (Kecamatan Tuah Madani dan Bina Widya):
1. Jalan Soekarno-Hatta, Simpang Pasar Pagi Arengka
2. Jalan HR Soebrantas, di depan Bebek Carok dan Hotel Trenz, dua arah
3. Jalan HR Soebrantas, di depan Ponpes Babussalam
4. Jalan HR Soebrantas, simpang masuk Jalan Delima
5. Jalan Putri Tujuh
6. Jalan Purwodadi, di depan Masjid Babul Iman dan Jalan Cendrawasih setelah Pertashop
7. Jalan HR Soebrantas, setelah lampu merah Tabak Gadang, di depan Jalan Cipta Karya dan Jalan Rajawali Sakti
8. Jalan HR Soebrantas, di depan Mie Gacoan sampai RS Awal Bros Panam, dua arah
9. Jalan HR Soebrantas, simpang Jalan Merpati Sakti-Bangau Sakti
Penulis: Rinai
Editor: Satria
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :