www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
BNNP Riau dan BNN Dumai Musnahkan 15 Kg Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Evaluasi Penanganan Karhutla 2023, Harus Siap Hadapi Perubahan Iklim dan Pengaruh Ulah Manusia
Sabtu, 23 Desember 2023 - 20:22:19 WIB

PEKANBARU - Tak bisa dipungkiri, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), hingga saat ini tampaknya masih 'mengintai' kehidupan masyarakat di Tanah Air. Sejumlah perbaikan dan peningkatan dalam penanganannya telah diwujudkan, sikap waspada dari semua pihak harus tetap dikedepankan.

Apalagi sejak tahun 2023 ini. Itu mengingat penyebab terjadinya karhutla tidak saja akibat ulah manusia. Namun lebih dari itu, faktor perubahan iklim juga ikut berpengaruh besar. Seperti dengan adanya fenomena alam El Nino.

Namun demikian, fakta yang terjadi menunjukkan, musibah karhutla dapat ditekan dan ditangani dengan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Dhewanthi, kunci keberhasilan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan adalah dengan memperkuat kolaborasi, koordinasi dan komitmen antar sektor, lintas organisasi serta lintas keilmuan.

Namun demikian, Laksmi juga mengingatkan, tantangan ke depannya akan semakin berat dan semakin beragam.

Itu berkaca dari tantangan yang telah dihadapi pada tahun 2023 dan tahun-tahun sebelumnya. Di mana setiap tahun, fenomena yang ditemukan di lapangan cenderung berubah.

"Sehingga memerlukan persiapan yang maksimal dalam upaya dan kerja bersama untuk pengendalian karhutla di Tanah Air," ujarnya.

Ini dilontarkannya saat memberi sambutan pada acara Evaluasi Kegiatan Tahun 2023 dan Penyusunan Rencana Pengendalian Karhutla Tahun 2024. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Malang, Jawa Timur, Jumat (22/12/2023).

"Saat ini dunia tengah menghadapi krisis keanekaragaman hayati dan perubahan iklim, yang akan semakin parah jika kita tidak berupaya untuk mencegahnya. Karhutla menjadi salah satu hal serius yang harus kita hadapi," jelas Laksmi.

Lebih lanjut, Laksmi khusus menyorot dengan apa yang terjadi pada tahun 2023. Di mana pada tahun ini telah menjadi saksi eskalasi kejadian Karhutla akibat perubahan iklim serta pengaruh ulah manusia. Dari pengalaman tersebut, agar dapat diambil hikmah dan pembelajarannya. Sehingga dengan demikian, penanganan karhutla pada tahun mendatang menjadi lebih baik.

Laksmi berpesan agar semua pihak jangan cepat berpuas diri dengan hasil kerja yang telah diraih selama ini. Namun harus terus-menerus bersama dan bekerja sama meningkatkan kerja, khususnya dalam pengendalian Karhutla.

Ia juga mengharapkan seluruh pihak terkait mengajak seluruh jejaring kerja untuk menguatkan tekad, komitmen dan aksi nyata di lapangan.

Penguatan basis keilmuan telah dilakukan melalui komitmen Indonesia dalam upaya mitigasi asap lintas batas, sehingga momentum ini tidak bisa disia-siakan, dan dapat digunakan sebagai pemicu dan pemacu aksi pengendalian karhutla setelah ini.

"Dengan semangat untuk melakukan perbaikan yang terus menerus, semoga tahun 2024 dapat menjadi lebih baik lagi baik secara kualitatif, kuantitatif dan kontinyuitas. Keindahan dan kelestarian alam perlu dikembalikan ke generasi mendatang dengan kondisi yang lebih baik," imbuh Laksmi.

Areal Terbakar Lebih Rendah

Sementara itu, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Thomas Nifinluri, melaporkan bahwa tantangan tahun 2023 lebih tinggi daripada tahun 2019, dengan kondisi yang sama disertai El Nino.

Berdasarkan penghitungan, areal terbakar periode Januari hingga Oktober 2023 tercatat seluas 994.313 ha. Angka itu masih lebih rendah dibandingkan total luas lahan yang terbakar pada tahun 2019, yakni seluas 1.649.258 ha.

Sesuai prediksi BMKG, kondisi yang disertai El Nino ini masih akan bertahan sampai awal tahun 2024.

"Langkah kerja pengendalian karhutla terdiri dari penyusunan target dan tujuan, penyusunan program dan kegiatan, mobilisasi sumberdaya, serta manajemen risiko," terang Thomas.

Thomas menjelaskan prinsip dalam penyusunan rencana kerja yaitu dengan aspek konsistensi, tepat sasaran, partisipatif, dan SMART (specific, measurable, achievable, rational, timebound).

"Pada tahun 2023 ini sudah ditindaklanjuti melalui supervisi pengendalian karhutla, manajemen sumber daya baik sarana prasarana dan sumber daya manusianya. Termasuk penguatan peran serta brigdalkarhutla dan masyarakat, serta kinerja pengelolaan anggaran," tekan Thomas.

Hasil evaluasi di tahun 2023, terjadi peningkatan luas yang dilanda karhutla dibanding tahun 2022. Meskipun meningkat, karhutla di tahun 2023 masih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya yang dipengaruhi oleh Fenomena El Nino. Daerah yang paling banyak dilanda karhutla adalah Provinsi Kalimantan Selatan yakni mencapai 187.574 Ha.

Evaluasi Kegiatan Tahun 2023 dan Penyusunan Rencana Pengendalian Karhutla Tahun 2024 diikuti narasumber yaitu Kepala Bidang Penanganan Konflik dan Kontijensi Konflik Kemenko Polhukam, Analis Keuangan Pusat dan Daerah Direktorat Perencanaan Anggaran Daerah Kemendagri, Kepala Bidang KSDAE Dinas Kehutanan Jawa Timur, dan Perencana Ahli Muda Biro Perencanaan KLHK.

Selain itu mengundang para penanggap yaitu Kepala Besar KSDA Jawa Timur, Kepala Balai PPI Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara, Kepala Bidang Teknis Balai Besar TNBTS, Analis Anggaran Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu, dan Penata Penanggulangan Ahli Muda BPBD Jawa Timur. (rls)

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
BNNP Riau dan BNN Kota Dumai musnahkan barang bukti narkotika (foto/bambang)BNNP Riau dan BNN Dumai Musnahkan 15 Kg Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal (foto/Dini)Peringati Hardiknas 2024, Kadisdik Pekanbaru: Masih Banyak yang Perlu Dievaluasi
Ilustrasi Riau masih rawan Karhutla di musim kemarau (foto/int)BMKG Catat Riau Tidak Terdeteksi Titik Api Sore Ini
Personel Dishub Pekanbaru akan mengarahkan pengunjung parkir di tempat yang disediakan (foto/int)Dishub Pekanbaru Sediakan Lokasi Parkiran Gernas BBI-BWI, Jangan Bayar Lebih!
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Riau, Tengku Fauzan Tambusai (foto/int)Kadisdik Riau Ingatkan Kepala Sekolah Jangan Pungli Selama PPDB 2024
  Ratusan UMKM bakal meramaikan gebyar BBI-BBWI di Pekanbaru (foto/Yuni)Dibuka Besok Pagi, Ratusan UMKM Ramaikan Gebyar BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
Tim perwakilan Ida Yulita Susanti saat mengambil formulir pendaftaran Bacalon Walikota di PDIP, Kamis (2/5/2024) (foto:ist) Ambil Formulir di Lima Partai, Ida Yulita Susanti Pastikan Maju Pilwako Pekanbaru
Ketua KPU Pelalawan, Baprinaldi (foto/andi)Malam Ini, KPU Pelalawan Rapat Pleno Penetapan Kursi dan Calon DPRD Pemilu 2024
Peringatan Hardiknas 2024, Pemkab Pelalawan pakai baju adat nusantara (foto/andi)Peringatan Hardiknas 2024, Pemkab Pelalawan Semarakkan Merdeka Belajar
Polsek Bangko lakukan penyelidikan terhadap penemuan bayi di belakang Hutan Kota Bagansiapiapi (foto/Afrizal)Polisi Selidiki Kasus Pembuangan Bayi dalam Plastik di Belakang Hutan Kota Bagansiapiapi
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Kajati Riau Ditabalkan Gelar Adat di Balai Adat LAMR
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved