Fachri Yasin: Pemerintah Riau dan Legislatif Tak Peduli Jalan Rusak
Sabtu, 04 Maret 2023 - 12:59:07 WIB
 |
Ketua Dewan Kehormatan Guru Indonesia PGRI Riau, Fachri Yasin (foto/rinai) |
PEKANBARU - Kritikan keras dilontarkan oleh tokoh masyarakat, Fachri Yasin, kepada pemerintah daerah dan legislatif di Provinsi Riau. Ia menilai bahwa dua lembaga itu tidak peduli pada keadaan infrastruktur jalan yang rusak.
Itu disampaikan Fachri saat menghadiri diskusi 'Ngopi Malam Berilmu, Jalan Kita Rusak Sampai Kapan?', Jumat (3/3/2023).
"Apakah Riau peduli atau tidak dengan jalan? Saya mengatakan tidak peduli. Pemerintah daerah dan legislatif kedua-duanya tidak peduli," tegasnya.
Fachri yang juga merupakan Ketua Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) PGRI Riau itu kemudian membeberkan data yang ia miliki. Ia menyebut bahwa di tahun 2022 Pemerintah Provinsi Riau hanya mampu membuat jalan baru sepanjang kurang lebih 25 kilometer dan mengembangkan jalan yang sudah ada hanya sekitar 57 kilometer.
Dalam setahun, menurut Fachri, angka ini jelas sangat kecil apalagi mengingat APBD Riau tahun 2022 yang mencapai angka Rp8,7 triliun lebih.
Dengan dana sebesar itu, Fachri heran jika jalanan di Sumatera Barat (Sumbar) yang APBD jauh di bawah Riau justru lebih bagus. Bahkan walau berdasarkan perbedaan kontur tanah yang membuat jalan di Riau lebih sulit diperbaiki ketimbang di Sumatera Barat, dengan dana yang dimiliki Fachri menilai seharusnya tetap bisa dilakukan.
"Jadi kalau dikatakan memperbaiki atau membuat jalan di Sumatera Barat itu butuh dana Rp1 miliar per kilometer sedangkan Riau butuh Rp3 miliar per kilometer, saya pikir tidak ada masalah. Tapi masalahnya (di Riau) punya komitmen atau tidak, baik itu pemerintah provinsi ataupun DPRD Riau?" ujarnya.
Ketidakseriusan pemerintah dalam memperbaiki jalan dan DPRD dinilai kurang serius dalam memperjuangkan hal ini, dinilai Fachri sebagai bentuk tidak adanya komitmen untuk mendongkrak pariwisata dan perekonomian.
"Kita lihat juga fakta yang ada, jalan ke Bono salah satunya. Sudah berapa tahun kita bicarakan tapi tak pernah selesai? Artinya apa? Tidak ada kepedulian ingin menjadikan Riau ini objek pariwisata internasional dengan ombak Bononya itu," tegasnya.
Bertindak sebagai narasumber dalam diskusi itu adalah pengamat politik Aidil Haris, akademisi dan pakar yang sering terlibat dalam penyusunan kebijakan pemerintah di bidang infrastruktur Muhammad Ihsan, dan mantan Bupati Meranti dua periode 2010-2021 sekaligus ketua Himpunan Keselamatan Transportasi Masyarakat, Irwan Nasir.
Penulis: Rinai
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :