BBKSDA Pasang GPS Collar ke Tiga Gajah Liar
Senin, 06 Februari 2023 - 14:21:03 WIB
PEKANBARU - Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melakukan pemasangan Geograpics Positioning System (GPS) Collar kepada gajah. Ada tiga ekor gajah liar yang dipasang GPS Collar.
Pemasangan GPS Collar itu bantuan dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PT Hutama Karya. Dipasangkan ke gajah liar sub populasi Petapahan, Balai Raja, dan Giam Siak Kecil.
Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman S Hasibuan mengatakan, pemasangan GPS Collar bertujuan mengetahui pergerakan gajah. Dalam selang waktu tertentu sehingga bisa berfungsi, sebagai salah satu upaya early warning system mitigasi interaksi negatif gajah liar.
"Dengan adanya informasi ini sebagai antisipasi dini. Dengan cara penggiringan gajah liar kembali ke dalam kawasan hutan sebagai habitatnya. Sehingga diharapkan tidak sampai memberikan dampak negatif terhadap masyarakat," katanya, Senin (6/2/2023).
Proses pemasangan GPS Collar berlangsung sejak 21 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023. Kegiatan itu melalui beberapa tahapan yaitu sosialisasi dan edukasi manfaat GPS collar.
Diberikan kepada perwakilan para pihak dan masyarakat yang sering dilalui gajah liar dan rapat persiapan. Serta survey keberadaan kelompok gajah target serta pengkondisian tim pelaksana dan peralatan.
Pemasangan GPS Collar ini dilakukan tim yang sudah berpengalaman dalam penanganan gajah liar dari BBKSDA Riau, perawat gajah dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas.
Serta tiga ekor gajah jinak (Bankin, Jovi dan Indah) dan didukung tim medis gabungan Balai BKSDA Riau, serta LSM Yayasan Rimba Satwa Foundation (RSF).
Gajah yang dipasangi GPS Collar adalah gajah berjenis kelamin betina berusia 45 tahun dengan berat badan 3765 kg. Di mana gajah tersebut membawa satu bayi gajah jenis kelamin betina, umur lebih kurang 3 bulan.
"Pemasangan selanjutnya kepada seekor gajah betina dewasa yang diperkirakan sedang bunting. Dengan estimasi berat badan lebih kurang 2 ton. Serta gajah terakhir berusia sekitar 35 tahun dengan berat badan 3.514 kg," tambahnya.
GPS Collar yang dipasang akan berfungsi maksimal, sebagai sarana mitigasi interaksi negatif gajah liar. Kerja sama masyarakat yang terdampak dalam melakukan penggiringan gajah liar secara mandiri ke dalam kawasan hutan, sebagai habitatnya terbangun dengan baik.
"Karena ke depan tetap diperlukan peran para pihak terkait, dalam membina dan mendampingi masyarakat terdampak," pungkasnya.
Penulis: Bayu Derriansyah
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :