PEKANBARU - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) memberikan pelatihan pengelolaan serat nenas menjadi bahan tenun untuk masyarakat Kabupaten Rohil, Siak dan Inhil.
Pelatihan yang dilaksanakan di Rumah Belajar Inovatif Desa Sintong, Rohil ini berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 19-21 November 2022.
Kegiatan yang menyasar kelompok masyarakat di Desa Mandiri Peduli Gambut dan Mangrove itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi warga binaan agar mampu mandiri secara ekonomi dan memiliki daya saing.
Wilayah tiga kabupaten itu merupakan salah satu penghasil nenas. Melalui pelatihan ini, sisa serat nenas yang biasanya tidak termanfaatkan, kini sudah bisa dikelola menjadi bahan kain tenun sejak warga mendapatkan pelatihan tersebut.
Sr Analyst Social Perfomance PHR, Delly Paramita mengatakan, program tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL) ini bertujuan guna meningkatkan kompetensi warga di wilayah gambut dan mangrove.
"Peningkatan kesejahteraan ekonomi melalui pemberdayaan merupakan salah satu fokus utama program TJSL PHR. Program yang kami kembangkan selalu berangkat dari potensi yang dimiliki oleh masyarakat," kata Delly, Senin (21/11/2022).
PHR berkeyakinan, kegiatan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove membutuhkan partisipasi masyarakat di tingkat tapak. Salah satunya keterlibatan dalam peningkatan kapasitas dalam mengembangkan potensi alam dari ekosistem tersebut.
M Hasbi, salah satu pendamping pelatihan menuturkan, para peserta pelatihan ini sangat antusias dalam mengikuti program yang didukung oleh PHR dan BRGM.
Di Riau, khususnya di wilayah Kabupaten Rohil, Bengkalis dan Siak dikenal dengan potensi nenasnya yang berlimpah. Jika dikelola dengan maksimal, daun nenas memiliki potensi dan bernilai ekonomis.
Untuk itu, PHR bersama BRGM memandang pentingnya peningkatan kapasitas kelompok masyarakat dalam mengelola limbah daun nenas menjadi serat berkualitas yang layak dijadikan tekstil dan memiliki nilai jual.
Program TJSL PHR ini merupakan salah satu upaya revitalisasi dengan memanfaatkan sumber daya alam yang berada di ekosistem gambut dan mangrove melalui peningkatan kapasitas dan pendampingan kelompok masyarakat.
Hasil pelatihan tenun dari serat nanas ini juga akan ikut dipamerkan dalam Pameran Nasional pada Minggu ini di Jakarta.(adv)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :