Penyakit Ngorok
Risiko Kematian Ternak 90 Persen, Disnakeswan Minta Tambah Vaksin ke Pusat
Selasa, 27 September 2022 - 09:01:43 WIB
PEKANBARU- Heboh ternak milik warga di Kabupaten Kampar mengalami kematian mendadak. Diduga kematian kerbau milik warga akibat penyakit ngorok atau septicaemia epizootuca (SE).
Dikutip dari media center.riau.go.id, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Riau, dr Faralinda Sari menyebut kesadaran peternak untuk vaksinasi hewan ternaknya masih rendah.
Padahal, vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk mencegah hewan ternak terserang penyakit. Seperti disaat merebaknya virus penyakit mulut dan kuku (PMK) serta penyakit ngorok.
"Untuk mencegah hewan ternak terserang penyakit, harus divaksinasi. Itu yang perlu, tapi sayangnya peternak kita kesadaran untuk vaksinasi hewan ternaknya masih rendah. Mungkin karena selama ini belum pernah terjadi kasus seperti ini," ujar Faralinda, Senin (26/9/2022).
Maka Faralinda mengimbau agar para peternak mau melakukan vaksinasi hewan ternaknya. Sebab jika hal itu tidak juga dilakukan, resiko kematian hewan sangat tinggi.
"Risiko kematian hewan ternaknya bisa 90 persen kalau terserang SE atau penyakit ngorok. Makanya kami imbau untuk melakukan pencegahan dengan vaksinasi," jelasnya.
Saat ini, stok vaksin hewan ternak untuk menangani penyakit ngorok ini memang habis. Namun, Disnakeswan menyatakan siap untuk membantu pengadaan vaksin tersebut. "Stok vaksin saat ini habis, tapi bisa kita upayakan ke pusat," imbuhnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :